Insiator Ladang Amal Bandung Budi Nur Siswanto mengatakan, program yang diberi tajuk 'Jumat Berkah' ini pertama kali dilakukan sejak Juni lalu. Awalnya, ujar Budi, bukan makanan yang dibagikan tetapi masker yang dilanjutkan dengan pembagian sembako yang didapatkan dari hasil swadaya dan donatur.
Kemudian ia terinspirasi dari program sarapan pagi gratis, yang di mana warga boleh menitipkan makanan atau minuman untuk dibagikan kepada siapapun yang membutuhkan. Budi pun mulai mengajak rekan-rekan kerjanya, dan warga sekitar untuk berbagi.
"Kita libatkan warga juga, jadi istilahnya dari warga dan untuk warga juga. Kita hanya jadi wadah saja, kita mulai bagikan makanan setelah PSBB berakhir dan masuk ke fase AKB, jadi ada yang menitipkan makanan, uang, nah untuk uang itu nanti kita belanjakan untuk membeli dan memasak makanan," ujar Budi saat ditemui detikcom, belum lama ini.
![]() |
Pantauan detikcom, tak hanya orang dewasa yang meladeni warga yang datang. Anak-anak pun terlihat semangat dalam membungkus dan membagikan makanan, atau sekedar mengangkut logistik yang siap dibagikan.
"Jadi gini anak-anak dengan sukarela membantu, mereka bilang apa yang bisa saya bantu, ya mereka senang saja membantu, mulai angkut-angkut tanpa kita minta dan kasih honor istilahnya," ujarnya.
Dalam setiap kegiatan, biasanya komunitas ini menyiapkan 80 - 100 porsi makanan yang terdiri dari makanan berat dan ringan. Pembagiannya pun dilakukan dua termin, yakni sebelum dan sesuah Salat Jumat.
Warga yang datang pun, ucap Budi, tak dibatasi untuk kalangan yang tidak mampu saja. "Jadi kalau ada warga yang datang, terus mau ngasih atau infak istilahnya bisa juga seikhlasnya. Nanti uangnya untuk dibelanjakan kembali," tutur Budi.
Budi berharap program Jumat Berkah ini bisa dilakukan setiap hari, namun karena keterbatasan masing-masing anggota komunitas dan logistik yang ada, program ini hanya baru bisa dilakukan tiap Jumat saja.
"Minggu kemarin ada pengusaha lobster yang ingin menyumbang, dia tanya mau nyumbang apa, karena kalau uang tidak bisa. Jadinya pengusaha itu membantu dengan memasakkan lobster, dia ikut bagikan. Istimewa sekali," ucapnya.
"Kita juga menyiapkan baju layak pakai, ada juga warga yang menitipkan mainan, sepatu, tas sekolah. Selain donatur dari luar, kalau ada warga yang mampu mau beli juga mangga, pengennya sih gratis, tapi agar bisa merata ke semua orang, yang boleh mengambil kita batasi, hanya satu orang satu porsi jadi tidak bisa diwakilkan biar kita bisa berbagi dengan yang lain," ujarnya. (yum/ern)