Pemerintah Kota Cimahi memastikan pelaksanaan sekolah tatap muka ditunda setelah ada 16 orang guru SD dan SMP terkonfirmasi positif COVID-19. Sebelumnya direncanakan sekolah tatap muka dimulai pertengahan September.
Artinya pembelajaran dengan metode jarak jauh bakal diperpanjang hingga waktu yang belum ditentukan. Hal itu untuk meminimalisir potensi penyebaran COVID-19 makin meluas.
"Karena PJJ membuat jenuh, tapi kan jangan sampai abai hal paling penting. Semua guru dan murid tetap belajar jarak jauh, sekolah tatap muka kita tunda dulu. Perlu dikontrol juga supaya guru tetap diam di rumah," ungkap Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna, Selasa (8/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ajay menyayangkan banyak guru yang akhirnya terpapar COVID-19 setelah melakukan perjalanan dari luar daerah, terutama saat libur panjang beberapa waktu lalu.
"Tidak dipungkiri kalau kita merasakan segala kejenuhan termasuk guru, tapi tolong diingat COVID-19 masih menghantui kita jadi harus disiplin juga," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi Hendra Gunawan menambahkan kemungkinan pelaksanaan sekolah tatap muka di Kota Cimahi masih belum bisa dilaksanakan.
"Sekolah tatap muka ditunda setelah ada guru yang positif. Kemarin sudah melakukan swab test massal, dan sekarang hasilnya sedang ditunggu karena belum keluar semua," katanya.
Saat ini kegiatan pembelajaran secara online di tengah pandemi COVID-19 terus dilanjutkan. Pihaknya meminta agar para guru tidak panik menghadapi kondisi saat ini.
"Bagi sekolah yang masih menggelar pembelajaran luring dilakukan dengan lebih disiplin dalam protokol kesehatan. Jangan panik dan ikuti semua anjuran gugus tugas. Termasuk bagi yang kontak erat dengan kasus positif agar segera melapor ke puskesmas dan jalani tes," tandasnya.
(ern/ern)