Sebanyak 117 ASN dan non ASN di lingkungan Pemerintah Kota Bandung positif terpapar COVID-19. Apakah Balai Kota Bandung akan lock down seperti Gedung Sate?
"Begini ya, beda. Kalau Pemkot, pemerintah tingkat dua langsung pelayanan kepada masyarakat, kalau provinsi itukan koordinator tida langsung ke masyarakat, artinya provinsi itu program kerjanya banyak koordinasi, kalau pemkab pemkot inikan pelayanan langsung, maka ini langsung dipertimbangkan, tidak serta merta lock down," ujar Wali Kota Bandung Oded M Danial di Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, Selasa (8/9/2020).
Oded mengungkapkan, test masif dilakukan agar pemerintah mengetahui penyebaran COVID-19 dan hasil tersebut merupakan konsekuensi dari test masif itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil dari pelaksanaan swab test ini merupakan konsekuensi, 117 terpapar. Ini sudah langsung ditangani dinas terkait dan gugus tugas, sudah banyak yang diisolasi," ungkapnya.
Oded juga sudah melakukan komunikasi dengan Forkompimda untuk memikirkan evaluasi jangka panjang dengan adanya hasil tersebut.
"Saya sudah diskusi dengan Pak Sekda, kita akan terus memantau, kita juga sudah ngobrol dengan Ketua Dewan dan Forkompimda lain Insya Allah dalam waktu dekat selain kita melakukan penanganan secara langsung, jangka panjang kita akan evaluasi," jelasnya.
Untuk sementara, ASN dan non ASN yang bekerja di sejumlah dinas sedang melakukan work form home (WFH) karena sedang dilakukan sterilisasi kantor.
"Penyemprotan sudah saya instruksikan ke gugus tugas, kita terus lakukan itu," ujarnya.
Saat disinggung apakah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan dilakukan Kembali, Oded belum banyak berkomentar. "Kita lihat perkembangan," tambahnya.
Oded juga mengimbau, kepad ASN dan non ASN yang terpapar COVID-19 agar segera melakukan isolasi dan tidak berpergian dahulu agar mudah melakukan trasing.
"Kepada teman ASN yang sudah ikut swab, termasuklah yang terpapar secepatnya isolasi dan kita gugus tugas akan terus melakukan pelacakan," pungkasnya.
(wip/ern)