3 Hutan di Ciamis Ini Kental Cerita Mistis yang Menyeramkan

Unak Anik Jabar

3 Hutan di Ciamis Ini Kental Cerita Mistis yang Menyeramkan

Dadang Hermansyah - detikNews
Rabu, 02 Sep 2020 15:32 WIB
Hutan Angker di Ciamis
Hutan Gunung Dukuh Ciamis (Foto: Dadang Hermansyah/detikcom)
Ciamis -

Sejumlah hutan di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, memiliki sejumlah cerita dan mitos yang cukup menyeramkan. Berikut tiga hutan di Ciamis yang memiliki kisah mistis.

Hutan Larangan Kampung Kuta Tambaksari

Hutan Larangan berada di Kampung Adat Kuta, Desa Karangpaningal, Kecamatan Tambaksari. Tidak bisa sembarangan bila ingin masuk ke hutan ini. Ada ketentuan yang harus ditaati kalau tidak ingin terjadi sesuatu pada hidup anda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tata tertib Hutan Larangan ini sudah ada sejak dulu. Ada jadwal tertentu agar bisa masuk ke Hutan Larangan. Bagi yang tidak mengikuti tata-tertib, warga disana percaya akan mendatangkan musibah. Hutan ini memiliki luas 40 hektare.

Hutan Angker di CiamisHutan Larangan berada di Kampung Adat Kuta. (Foto: Dadang Hermansyah/detikcom)

Beberapa hal yang harus ditaati kalau mau masuk hutan. Seperti tidak boleh menggunakan alas kaki, tidak boleh memakai perhiasan, jangan meludah sembarangan, jangan buang air sembarangan, wanita sedang berhalangan tidak boleh masuk, jangan menggunakan baju serba hitam dan jangan menggunakan seragam terutama mengenakan pangkat.

ADVERTISEMENT

Konon, orang tidak boleh memakai baju serba hitam dan hanya boleh masuk pada hari Senin dan hari Jumat mulai pukul 08.00.

"Bila orang itu masuk mengenakan seragam berpangkat, jabatannya bisa turun. Sudah ada beberapa yang tidak mengikuti aturan itu ternyata jabatannya turun," ujar Warja, salah satu sesepuh Kampung Adat Kuta.

Seluruh isi hutan ini tidak boleh dibawa keluar atau dimanfaatkan. Seperti kayu-kayu yang berusia ratusan tahun, meskipun sudah tumbang harus dibiarkan membusuk di sana.

Bila orang itu masuk mengenakan seragam berpangkat, jabatannya bisa turun.Warja, sesepuh Kampung Adat Kuta

Hutan Larangan ini merupakan tempat yang dianggap suci. Artinya tidak dikotori dengan hal-hal dari luar. Di Hutan Larangan ini juga konon kerap dijadikan tempat untuk meminta sesuatu, seperti untuk meminta jabatan. Disana pengunjung atau yang ziarah menyucikan diri di telaga atau sumber mata air yang ada.

"Ada juga yang ke sini untuk meminta jabatan, hanya saja kalau yang kesana pakai seragam dan jabatan itu akan turun. Karena dianggap sebagai orang sombong, dianggap 'ngaluhuran' yang disini. Karena disini posisinya paling atas, disebut Ambu Rama Bima Raksa Kalijaga yang artinya orang tua yang menjaga seluruh umat," jelasnya.

Makna dibalik mitos Hutan Larangan ini adalah setiap manusia harus menjaga kelestarian hutan. Manfaatkan hutan sebagai sumber air dan paru-paru dunia.

Hutan Angker di CiamisKonon di hutan ini orang tidak boleh memakai baju serba hitam dan hanya boleh masuk pada Senin dan Jumat. (Foto: Dadang Hermansyah/detikcom)

Hutan Gunung Dukuh Jagabaya Panawangan

Hutan lain yang memiliki cerita mistis di Ciamis adalah Hutan Gunung Dukuh di Desa Jagabaya, Kecamatan Panawangan. Sejak dulu di hutan ini tidak ada satupun warga yang berani mengambil pohon, bahkan ranting sekalipun.

Konon, setiap ada warga yang mencoba dan memaksa mengambil ranting pohon untuk kayu bakar, malam harinya akan didatangi sosok makhluk halus berwujud harimau atau lodaya.

Sosok harimau itu meminta orang tersebut mengembalikan apa yang diambilnya di hutan. Percaya atau tidak mitos ini sudah ada sejak lama dan turun temurun.

Hutan Angker di CiamisDi hutan ini tidak ada satupun warga yang berani mengambil pohon, bahkan ranting sekalipun. (Foto: Dadang Hermansyah/detikcom)

Dengan mitos itu, hutan gunung dukuh kini masih terjaga keasriannya. Pohon-pohon yang berusia ratusan tahun dengan batang pohon berdiameter cukup besar masih berdiri kokoh.

Bahkan di hutan itu terdapat sumber mata air yang melimpah, kini digunakan warga untuk keperluan sehari-hari. Hutan gunung dukuh sekarang ditetapkan sebagai kawasan esensial.

"Memang mitos disini kuat, sudah turun temurun. Tidak boleh membawa keluar apa-apa saja yang ada di hutan ini, ranting yang sudah jatuh saja tidak boleh ada sanksinya. Apalagi menebang pohon, memang sejak dulu seperti itu," ujar Wawan Setiawan, tokoh masyarakat.

Tidak boleh membawa keluar apa-apa saja yang ada di hutan ini.Wawan, tokoh masyarakat

Menurut dia, sempat ada warga pendatang yang mengambil ranting pohon di hutan itu. Baru disimpan dan belum digunakan untuk kayu bakar, pada malam harinya ada yang datang dan meminta untuk mengembalikannya.

"Kejadian itu sempat menjadi pembicaraan, jadi orang itu langsung mengembalikannya ke hutan. Jadi sampai sekarang tidak ada lagi yang berani. Memang harus menghormati amanah dari sesepuh. Kalau dibebaskan mungkin hutan sudah habis," ujar Wawan.

Menurut Wawan, mitos yang berasal dari para pendahulunya itu terjadi bukan tanpa alasan. Karena setiap manusia harus menjaga lingkungan dan hutan, untuk diwariskan kepada anak cucu.

"Jangan sampai anak cucu kita tidak bisa menikmati keindahan alam. Hanya karena pohon di hutan habis digunakan untuk pembangunan. Harus dirawat dan dijaga," tutur Wawan.

Hutan Pasarean Nagarapageuh Panawangan

Selanjutnya, ada cerita mitos yang cukup menyeramkan di Hutan Pasarean Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Ceritanya tak jauh berbeda dengan hutan di Jagabaya.

Konon, bila ada orang yang mengambil pohon di hutan tersebut bakal didatangi sosok 'maung' (harimau) meminta dikembalikan. Namun bila tidak kembalikan, dalam waktu tak terlalu lama orang tersebut bisa terkena musibah.

Hutan Pasarean Handap (bawah) ini berada di Desa Nagarapageuh, Kecamatan Panawangan. Di tempat ini juga merupakan makam salah satu tokoh di daerah tersebut yakni Pangeran Undakan Kalangan Sari. Kini kawasan tersebut sudah ditetapkan sebagai hutan lindung dan Situs Cagar Budaya.

Hutan Angker di CiamisHutan keramat di Ciamis. (Foto: Dadang Hermansyah/detikcom)

Di lokasi hutan ini juga terdapat tangga dan jalan untuk akses menyusuri hutan. Dalam pembangunannya, warga tak merusak hutan tersebut. Namun hanya membangun jalan yang awalnya tanah menjadi jalan agar mudah dilalui.

Masyarakat Desa Nagarapageuh sudah menjaga hutan tersebut sejak lama. Warga tak ada yang berani untuk memanfaatkan hasil alam di hutan tersebut. Dari mengambil ranting pohon, memanfaatkan pohon yang sudah tumbang. Apalagi sampai menebang pohon di Hutan Pasarean.

Menurut cerita masyarakat, siapa saja yang mengambil hasil alam akan didatangi sosok 'maung' atau harimau secara tiba-tiba pada malam harinya. Sosok tersebut meminta agar orang itu mengembalikan pohon yang telah diambilnya.

Bukan mimpi, tapi beneran nyata didatangi sosok harimau.Samin, warga setempat

Namun, bila masih bandel orang itu bakal mendapat musibah atau malapetaka, dari kecelakaan hingga sakit. Percaya atau tidak mitos ini sudah ada sejak lama dan turun temurun.

"Memang menurut cerita orang tua dulu larangan itu benar terjadi. Bukan mimpi, tapi beneran nyata didatangi sosok harimau. Tapi itu zaman dulu," ujar Samin Setiawan, warga setempat yang juga Amil Desa Nagarapageuh.

"Kalau sekarang kan sudah tak ada lagi yang mengambil apapun di sini. Bisa dilihat, pohon tumbang saja dibiarkan sampai lapuk di tempat ini. Padahal kan bisa untuk kayu bakar. Tapi warga di sini tak berani," tambahnya.

Dengan mitos itu tentunya bukan tanpa alasan. Karena manusia harus menjaga alam dengan baik. Agar generasi selanjutnya masih bisa menikmati alam tersebut. Salah satunya dengan menjaga sumber mata air.

Hutan Angker di CiamisSuasana hutan Hutan Pasarean. (Foto: Dadang Hermansyah/detikcom)

Tak disangkal, mitos ini membuat Hutan Pasarean masih asri dengan sejumlah pohon berdiameter besar yang usianya sudah mencapai ratusan tahun. Berkat hutan itu, sumber mata air masih terjaga. Warga setempat tak kekurangan air bersih sepanjang tahun.

Itulah tiga hutan di Ciamis yang memiliki cerita mistis cukup menyeramkan. Kalau berani dan penasaran, silahkan datang ke Kabupaten Ciamis dan kunjungi hutan tersebut.

Halaman 2 dari 3
(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads