Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDBB) Jawa Barat mulai menerima laporan kekeringan dan kebutuhan air di sejumlah daerah. Dua laporan awal yang masuk berasal dari Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bandung.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Jabar Dani Ramdan mengatakan bahwa sebelumnya BMKG telah menyampaikan peringatan musim kemarau mulai Agustus hingga Oktober 2020. "Tapi kemaraunya memang kemarau basah tahun ini, sehingga masih ada hujan meskipun sporadis (tersebar)," ujar Dani di Bandung, Selasa (1/9/2020).
Ia menjelaskan di Kabupaten Bogor laporan kekeringan berasal dari Kecamatan Citeureup, Cariu, Jasinga, Tenjo dan Cigudeg. Sebanyak 3.612 kepala keluarga (KK) terdampak di sana, menurut Dani, telah menerima bantuan air bersih sebanyak 106.000 liter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara di Kabupaten Bandung, laporan kekeringan berasal dari Kecamatan Cileunyi dengan 360 KK yang terdampak. Bantuan air sebanyak 600 liter pun telah didistribusikan ke sana.
"Memang sudah ada laporan dari beberapa daerah, tapi angka sebaran kekeringannya belum tinggi. Hanya beberapa rukun warga di perkampungan, belum meluas ke satu desa atau kecamatan, tangki-tangki kita sudah tersebar di kabupaten/kota," kata Dani.
Sebagai langkah mitigasi jangka panjang, pihaknya juga tengah menyiapkan upaya pipanisasi. Hal ini untuk mengantisipasi daerah yang sulit mengakses air bersih terdekat.
"Mereka yang sumber airnya kurang dari lima kilo kita bisa pakai proyek pipanisasi," ucap Dani.
Tonton juga video 'BMKG Ingatkan Potensi Bencana Banjir dan Kekeringan':