Ratusan karyawan dari tiga pabrik di kawasan industri MM2000 Cikarang, Kabupaten Bekasi positif COVID-19. Gubernur Jawa Barat meyakini transmisi atau penularan virus Corona kepada pegawai terjadi di luar lingkungan pabrik.
"Apakah dia mampir dulu ke pasar penuh keramaian sorenya nongkrong dulu. Nah itu yang kadang-kadang saya secara teori lebih meyakini kemungkinan terpaparnya pada saat di luar pabriknya," ujar pria yang akrab disapa Kang Emil itu di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (27/8/2020).
Menurutnya pekerjaan rumah yang harus dilakukan pimpinan perusahaan adalah memastikan karyawannya pulang dari kantor dengan menaati protokol-protokol COVID-19. Jangan sampai, sambungnya, ketidakpatuhan membawa penyakit menular ke area kerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena problemnya yang memperumit epidemologi adalah OTG ini kan enggak kelihatan. dites pakai apa, suhu dia normalkan perilakunya sehat-sehat aja tapi di dalamnya mengandung virus, maka kuncinya adalah dengan ini kami akan agresif testing di industri, salah satu langkah yang konkret, kedua meminta industri segera menegakkan disiplin baik di tempat kerja maupun di rumah," katanya.
Sebelumnya, Kang Emil melaporkan ada tiga pabrik diketahui menjadi klaster penyebaran COVID-19. Di antaranya di pabrik LG Bekasi sebanyak 242 orang, pabrik Suzuli sebanyak 71 orang dan satu pabrik lainnya yang akan diumumkan kemudian akan baru dilaksanakan tes masif.
Menurutnya, klaster virus Corona di industri ini membuktikan bahwa pelaku industri pun tidak kebal dengan serangan wabah yang pertama kali muncul di Wuhan ini. Ia meminta agar semua pihak waspada, jangan pemulihan ekonomi ini sia-sia karena wabah.
"Tapi kalau ternyata ada klastering berarti ada perilaku selama ini yang kurang mengikuti protokol, apakah memakai masker nya tidak disiplin? Apakah jaga jaraknya tidak dilakukan apakah cuci tangan tidak dilakukan atau ada orang OTG yang tidak teridentifikasi wara-wiri melakukan kegiatan. Ini yang kita sedang khawatir," katanya.
(yum/ern)