Jelang KBM Tatap Muka, Guru-Siswa di Pangandaran Jalani Tes Swab

Jelang KBM Tatap Muka, Guru-Siswa di Pangandaran Jalani Tes Swab

Faizal Amiruddin - detikNews
Kamis, 27 Agu 2020 13:08 WIB
Tes Swab Guru-Siswa di Pangandaran
Seorang guru di Kabupaten Pangandaran menjalani tes swab menjelang pembukaan kembali sekolah-sekolah. (Foto: Faizal Amiruddin/detikcom)
Pangandaran -

Sebanyak 50 guru dan 50 siswa di Kabupaten Pangandaran menjalani tes swab Corona di salah satu ruang SD Negeri Cikembulan Pangandaran, Kamis (27/8/2020). Kegiatan tes swab massal ini dilakukan sebagai bagian dari langkah persiapan pembukaan sekolah atau dimulainya kegiatan belajar mengajar tatap muka di Pangandaran pada awal September 2020 mendatang.

Pengambilan sampel spesimen ini diharapkan bisa menjadi gambaran bagi Pemkab Pangandaran untuk memulai kembali KBM tatap muka dengan aman di tengah pandemi Corona. "Pemkab Pangandaran ingin memastikan dulu semuanya dalam kondisi sehat sebelum KBM tatap muka digelar. Sehingga dilakukan tes swab secara acak, baik dari kalangan guru maupun siswa. Ini sebagai langkah preventif," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran Yani Ahmad Marzuki.

Yani menjelaskan saat ini Kabupaten Pangandaran termasuk dalam zona kuning dengan risiko rendah, sehingga memungkinkan untuk membuka kembali aktivitas belajar mengajar tatap muka. "Di Jawa Barat ini ada 17 daerah yang zona kuning dengan risiko rendah, Pangandaran salah satunya," kata Yani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ditanya seandainya hasil tes swab guru dan siswa ini ada yang positif, apakah rencana KBM tatap muka akan dilanjutkan atau ditunda, Yani mengaku belum bisa berkomentar. "Yang jelas kalau ada yang positif kita tangani agar bisa selamat dan tidak terjadi penularan. Kalau terkait apakah akan mempengaruhi rencana KBM tatap muka, itu tergantung kebijakan Bupati," ujar Yani.

Kepala Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Pangandaran Aang Syaeful Rahmat, pemeriksaan tes swab akan dilakukan secara maraton dan memanfaatkan alat PCR Labkesda Pangandaran. Sehingga hasilnya bisa diketahui lebih cepat. "Kemampuan tes PCR kita maksimal 35 sampel/hari. Jadi kalau sekarang ada 100 sampel, dalam 3 hari selesai," kata Aang.

ADVERTISEMENT

Aang menambahkan sesuai instruksi Bupati, setelah nantinya KBM tatap muka berjalan, pemeriksaan acak akan terus dilakukan. Targetnya setiap pekan harus ada 100 sampel guru dan siswa yang diperiksa. "Pemeriksaan masif dan acak ini akan terus dilakukan. Sehingga proses KBM tatap muka bisa terus terpantau dan mudah-mudahan tidak terjadi hal yang tak diinginkan dalam pembukaan kembali sekolah ini," tutur Aang.

Sementara itu, pekan lalu dua klaster penularan virus Corona muncul di Kabupaten Pangandaran. Tapi kasus ini menyurutkan niat Pemkab Pangandaran untuk membuka kegiatan belajar tatap muka di sekolah-sekolah, yang sedianya akan digelar awal September 2020 mendatang. Alasannya penanganan klaster resepsi pernikahan di Kecamatan Cimerak dan klaster sarang burung walet di Kecamatan Padaherang sudah terkendali.

"Ya memang muncul dua klaster, tapi sudah tertangani. Per hari ini pasien positif tinggal tujuh orang. Swab massal sudah dilakukan, Alhamdulillah penularan tak meluas, kita kan punya alat PCR jadi proses deteksi lebih cepat," kata Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, Rabu (26/8).

Namun, Jeje menjelaskan, ada satu hal yang menjadi pelajaran berharga dari munculnya dua klaster tersebut. Yakni lemahnya pengawasan terhadap orang luar yang datang ke Pangandaran. Karena dua klaster penularan baik resepsi pernikahan maupun klaster sarang burung walet, diawali oleh kedatangan orang luar Pangandaran. Resepsi pernikahan karena keluarga pengantin pria datang dari Halmahera, klaster sarang burung walet dibawa warga dari Grobogan Jawa Tengah.

"Nah pelajaran yang bisa kita petik adalah kita harus lebih waspada terhadap kedatangan warga luar yang datang atau menetap di Pangandaran, terutama zona-zona merah. Atau pendatang yang menempuh perjalanan jauh antar provinsi, karena risiko mereka sangat tinggi untuk terpapar di perjalanan apalagi yang menggunakan moda transportasi umum," tutur Jeje.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads