.webp)
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Cianjur Yusman Faisal mengatakan angka kematian akibat DBD di tahun ini sudah hampir menyamai jumlah kematian di 2019.
"Tahun lalu ada 7 orang, dan di tahun ini hingga Agustus tercatat sudah 6 orang. Dua orang anak-anak dan empat lainnya dewasa," kata Yusman kepada detikcom saat ditemui di Kantor Dinkes Cianjur, Jalan Prof Moch Yamin, Kamis (27/8/2020).
Rata-rata pasien DBD yang meninggal lantaran dibawa ke layanan kesehatan dalam kondisi yang sudah parah. "Kalau begitu ada gejala langsung dibawa ke rumah sakit, biasanya cepat sembuh," kata dia.
Untuk jumlah kasus, lanjut dia, hingga Agustus 2020 tercatat sudah 210 orang. Jumlah itu masih di bawah tahun lalu yang mencapai 643 orang.
Dengan jumlah tersebut, Dinkes hanya menetapkan status siaga, tidak Kejadian Luar Biasa. Pasalnya untuk KLB jumlah kasus harus dua kali dari tahun sebelumnya.
"Jadi meskipun jumlah pasien yang meninggal sudah mendekati jumlah tahun lalu, untuk secara kasus keseluruhan masih di bawah. Sehingga belum ditetapkan KLB," ungkapnya.
Meski begitu Dinkes bakal kembali berfokus pada penanganan DBD, terlebih di peralihan musim. Sebab penambahan kasus kerap terjadi di periode tersebut.
"Kita memang sedang berusaha penanganan COVID-19, tetapi DBD ini tidak bisa diabaikan. Karena risiko kematiannya juga tinggi. Makanya kami akan gencarkan lagi sosialisasi pola hidup bersih dan sehat serta gerakan 3M plus," ujarnya. (mso/mso)
