Hasil tes swab 36 pejabat dan pegawai Kantor Cabang Dinas Wilayah VI Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat masih belum keluar. Bahkan seorang staf yang positif COVID-19 berdasarkan test antigen masih jalani isolasi.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur Yusman Faisa mengatakan 36 pejabat dan pegawai KCD Disdik Jawa Barat sudah menjalani swab test pada 10 Agustus 2020 lalu. Namun setelah setelah 2 pekan lebih, hasilnya belum kunjung keluar.
"Biasanya setelah dua minggu hasilnya sudah keluar, tetapi sampai sekarang kami belum dapat kabar hasilnya," ucap Yusman saat ditemui di Posko Gugus Tugas COVID-19 Cianjur, Jalan Siti Jenab, Selasa (25/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Yusman lamanya proses Swab dipengaruhi banyaknya sample yang masuk ke Labkesda Jawa Barat. Apalagi setiap daerah ditargetkan sebanyak-banyaknya melakukan swab test, sedangkan kemampuan dari Labkesda terbatas.
"Cianjur saja targetnya sehari ada 200 orang berisiko tinggi yang diswab, belum daerah lain. Makanya menumpuk, sehingga hasilnya lama. Kamipun ingin cepat hasilnya keluar, tapi mau bagaimana lagi, harus sabar menunggu," ucapnya.
Sambil menunggu hasil swab, para pejabat dan pegawai KCD masih menjalani karantina di kantor KCD di Kecamatan Haurwangi. Namun sebagian sudah pulang dan menjalani karantina di rumah.
"Yang tidak menunjukkan gejala dan hasil test antigennya negatif sudah ada yang dipulangkan. Tapi ada yang masih karantina di KCD," ucap Yusman.
Sementara itu, untuk staf KCD yang positif COVID-19 berdasarkan test antigen masih menjalani isolasi di rumah sakit. Sebab staf tersebut menunjukkan gejala penyakit.
"Kalau yang positif masih isolasi di rumah sakit, tapi keluarganya yang juga positif diisolasi di vila khusus karena tak bergejala," tuturnya.
Rencananya, lanjut Yusman, KCD akan kembali membuka pelayanan begitu hasil swab telah keluar. "Kemungkinan pekan depan sudah keluar, kami juga terus koordinasi dengan Labkesda agar hasilnya bisa cepat keluar," ujarnya.
(mso/mso)