.webp)
Pemkab Ciamis mengizinkan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka, asalkan sekolah telah mendapat rekomendasi dari gugus tugas. Namun sebelum itu, Pemkab Ciamis akan terlebih dulu melakukan swab test terhadap guru untuk memastikan kondisi kesehatan.
Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra menuturkan saat ini alat PCR di Laboratorium RSUD Ciamis sedang dalam proses izin legalitas. Kapasitas alat PCR itu bisa mengetes 300 sampel per hari.
"Sebelum pembelajaran tatap muka digelar, guru di Ciamis akan dilakukan tes swab dulu untuk keamanan. Supaya yakin dan tidak ada permasalahan saat pelaksanaan pembelajaran tatap muka," ucap Yana saat sosialisasi kebijakan penyelenggaraan pendidikan di masa AKB di Setda Ciamis, Rabu (12/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yana menjelaskan sekolah di zona hijau dan kuning diizinkan melaksanakan KBM tatap muka. Tapi atas rekomendasi pemerintah dan penilaian Gugus Tugas COVID-19 termasuk orang tua siswa dan memastikan kesiapan sekolah dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Ciamis masih zona kuning, namun secara nasional telah dibolehkan untuk melaksanakan belajar tatap muka di sekolah. Asalkan pencegahan COVID-19 harus disiplin. Utamakan keselamatan peserta didik dan tenaga pendidik," ungkap Yana.
Sekolah harus memiliki sarana prasarana untuk pencegahan COVID-19. Seperti menyediakan tempat cuci tangan, hand sanitizer serta mewajibkan penggunaan masker.
"Wajib memakai masker saat KBM tatap muka di sekolah. Masker yang digunakan harus sesuai aturan Surat Keputusan bersama 4 Menteri menteri yakni masker dengan 2 lapis kain. Guru dan siswa wajib menjaga jarak minimal 1,5 meter," kata Yana.
Pada pelaksanannya nanti, Yana meminta para peserta didik dijemput ketika jarak sekolah jauh. Serta kesepakatan sekolah dan komite, orang tua siswa harus ditempuh tentang kesiapan KBM tatap muka.
"Kami tidak ingin sekolah menjadi klaster baru dalam penyebaran COVID-19. Setelah mall, pasar, Gedung kantor kini menjadi klaster COVID-19 di Jawa Barat," tegas Yana.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis Tatang mengatakan belajar tatap muka terbatas di sekolah bisa dilaksanakan. Asalkan kebijakan datang dari Bupati sesuai keputusan Kementrian pendidikan dan kebudayaan. Tapi ada proses dan tahapan yang harus dilalui sebelum KBM tatap muka dilaksanakan.
"Sekolah yang siap melaksanakan KBM tatap muka terbatas harus mendaftarkan dulu ke Dinas Pendidikan Ciamis. Lalu, akan dilakukan penilaian oleh Gugus Tugas COVID-19 terkait kelayakan sekolah. Dinilai dari kesiapan Protokol Kesehatan untuk KBM tatap muka," jelas Tatang.
Gugus Tugas COVID-19 Ciamis akan memberi izin bagi yang memenuhi kriteria. Tapi diingatkan bahwa saat ini adaptasi kebiasaan baru, jangan dianggap normal. Harus berpedoman terhadap protokol kesehatan.
(mso/mso)
