Pengambilan dan penyerahan formulir bantuan permodalan UMKM di Gedung Senbik Kota Bandung membludak, Rabu (12/8/2020) pagi. Sempat terjadi antrean di depan gedung tersebut dan warga tidak menjaga protokol kesehatan.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandung Atet Dedi Handian mengatakan, antrean itu terjadi sebelum gerbang dibuka.
"Iya itu hari ini, nunggu gerbang dibuka jadi penuh," kata Atet via sambungan telepon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atet menyebut, pengajuan modal bantuan UMKM di Kota Bandung ini dilakukan hingga Tanggal 18 Agustus dan hari ini merupakan hari ketiga.
"Ini hari ketiga, kemarin hari kesatu dan kedua dilakukan di Kantor Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandung. Baru hari ketiga ramainya," ungkapnya.
Ia menuturkan setelah gerbang dibuka antrean warga langsung melebur."Kalau udah dibuka biasa lagi," ujarnya.
Dia menambahkan, pemindahan tempat ke Gedung Senbik itu bertujuan untuk mematuhi protokol kesehatan agar tempat lebih luas.
"Kita pindah ke situ untuk memenuhi protokol kesehatan, awalnya di dinas UMKM, karena animonya cukup besar jadi pindah," tambahnya.
Selain itu, Atet menyebut dari kuota sekitar 75 ribu bantuan untuk pelaku UMKM saat ini baru 8 ribu yang daftar.
"Yang daftar per hari kemarin baru 8 ribu, kalau yang hari ini belum," tuturnya.
Atet juga menyebut, sebelum offline pendaftaran sempat dilakukan secara online. Namun, karena antusiasme warga sedikit akhirnya dilakukan secara offline.
"Kemarin online baru 300-500, karena antusiasme nya sedikit akhirnya kita ubah jadi offline karena banyak warga yang tidak bisa gunakan online," sebutnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan. "Kejadian tadi kita datang kurang subuh, jadi terjadi penumpukan antrean, besok akan dievaluasi lagi. Kita juga ingatkan kepada masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan," pungkasnya.
(wip/mud)