Pemda Garut menyiapkan rencana penerapan proses belajar-mengajar jarak jauh via radio dan televisi. Tujuannya, agar pelajar bisa ikut belajar tanpa mengeluarkan biaya kuota.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menjelaskan, rencana tersebut kini sedang digodok oleh tim dari Dinas Pendidikan.
"Ada beberapa alternatif yang kita persiapkan. Salah satunya lewat radio dan TV. Ini sedang kita godok," ucap Helmi kepada wartawan, Kamis (6/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pandemi virus COVID-19 yang kini mewabah membuat kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka riskan untuk dilakukan. Karena itu, sekolah menyelenggarakan kegiatan belajar daring.
Namun, ternyata tak semua pelajar bisa mengikuti proses pembelajaran online. Kasus seorang ayah yang nekat mencuri ponsel agar anaknya dapat belajar online menjadi salah satu bukti tak semuanya bisa melaksanakan metode pembelajaran tersebut.
"Kendalanya banyak pelajar yang tidak punya HP. Kasihan mereka tidak bisa belajar," ungkap Helmi.
Helmi mengatakan, pihaknya kini mempersiapkan metode pembelajaran jarak jauh melalui radio. Nantinya, Pemda akan bekerja sama dengan radio-radio lokal untuk menyiarkan materi pembelajaran yang disusun Disdik.
Helmi menilai langkah ini bisa diterapkan dan akan efisien. Sebab, tak seperti ponsel, radio tidak memerlukan kuota sehingga pengeluaran para pelajar bisa dihemat.
"Selain itu kita juga sedang rencanakan melalui TV. Mudah-mudahan ada TV lokal yang bisa membantu," ujar Helmi.
(mso/mso)