.webp)
Menjelang HUT RI ke-75, para pedagang bendera musiman mulai bermunculan di sejumlah sudut kota di Purwakarta. Mereka menjajakan dagangannya di pinggir trotoar jalan di jalur protokol maupun jalur arteri.
Para pedagang musiman ini umumnya datang dari daerah Priangan timur seperti Tasikmalaya dan Garut yang sengaja beralih profesi menjadi pedagang bendera dan umbul-umbul dadakan.
Menurut Reni salah satu pedagang dadakan yang sehari-hari berjualan pakaian mengaku, tahun ini terasa sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang sudah ia jalani. Tahun ini penjualan menurun gegara dampak dari pandemi virus COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena dampak corona mungkin pendapatan berkurang, tadinya kan anak-anak sekolah menghias kelasnya, perkantoran juga mungkin sekarang berkurang, karena ekonomis masyarakat berkurang jadi pembelian juga berkurang," ungkap Reni di tempat jualannya di Jalur Protokol Purwakarta, Selasa (04/08/2020).
Hal yang sama dikeluhkan oleh pedagang lain Eman Sulaeman, ia mengaku perbandingan omset pendapatan tahun lalu dan tahun ini merosot mencapai 40 persen.
"Ya omset alhamdulillah cukup untuk anak istri saya, dampak corona ada juga sih biasa langganan datang sekarang enggak ada masih agak ketakutan. Kalo untuk pendapatan tahun lalu beda sama sekarang, sekarang mah merosot, ya merosot antara 40 persenan," beber Eman yang berjualan di jalur arteri Bandung-Jakarta.
Meski ada kekhawatiran, namun para pedagang meyakini mendekati perayaan pada tanggal 17 Agustus 2020 akan ada peningkatan pembelian meski jauh di banding tahun lalu.
Sementara untuk harga jual bendera ukuran paling kecil dibanderol Rp 5 Ribu per lembar bendera, ukuran sedang Rp 35 Ribu per lembar bendera dan ukuran besar Rp 7 Ribu per lembar bendera.
(mud/mud)
