Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan saat ini ada 5 keluarga yang menjadi klaster penyebaran COVID-19 di Kota Bogor. Ia meminta warga Kota Bogor tetap waspada dan menjalani protokol kesehatan agar penyebaran COVID-19 bisa terkendali.
Dedie menyebut, klaster keluarga pertama yakni keluarga di Perumahan Rimba Raya, Bogor Selatan Kota Bogor. Satu keluarga ini terpapar COVID-19 setelah salah satu anggota keluarganya mengikuti kegiatan keagamaan di Kediri, Jawa Timur. Sampai Kamis (30/7/2020), total kasus positif di klaster ini berjumlah 8 orang.
Klaster keluarga kedua yakni keluarga seorang pengusaha restoran di Bantarjati, Bogor Utara Kota Bogor. Di klaster ini, 6 orang dari satu keluarga dinyatakan positif COVID-19 setelah menjalani swab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tanggal 21 Juli lalu, hasil swab Kepala Keluarga yang bergejala hasilnya + (positif). Ada 17 kontak erat dan 5 diantaranya positif," kata Dedie, Kamis (30/7/2020) malam.
"(Kepala keluarga) adalah pemilik restoran. Kita akan tutup restonya. Sedang disiapkan langkah teknisnya," sambungnya.
Selain itu, satu keluarga di Cimanggu City, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor juga dinyatakan Positif COVID-19. Di klaster ini ada 4 orang yang dinyatakan positif COVID-19.
"Kemudian klaster Semplak, jumlah positif ada 14, 8 warga kota Bogor dan 6 warga Kabupaten Bogor. Kemudian klaster (keluarga) Sukadamai, ada 6 orang positif. (Rinciannya) 4 warga Kota Bogor, 2 warga Kabupaten Bogor," kata Dedie A Rachim.
Sementara berdasarkan catatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Bogor per Kamis (30/7/2020), kasus poaitif COVID-19 bertambah 8 kasus baru. Sehingga total positif di Kota Bogor sebanyak 237 kasus. Dengan rincian, sembuh sebanyak 187 kasus, meninggal 20 orang dan yang masih dalam perawatan sebanyak 66 orang.
(mud/mud)