Polres Garut angkat bicara terkait salah serorang perwira yang mengancam menembak massa guru saat kegiatan klarifikasi kasus 'makan gaji buta'.
Melalui Plh Kasubbag Humas Ipda Muslih Hidayat dalam keterangan tertulisnya Polres Garut menyatakan, aksi pengancaman penembakan yang dilakukan oleh perwira tersebut dilakukan untuk menjaga keamanan.
"Apa yang dilakukan saat mengamankan pemilik akun Facebook yang jadi sasaran, semata-mata demi menjaga keamanan dan ketertiban suasana," kata Muslih, Rabu (29/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi oknum polisi ancam tembak massa guru tersebut terjadi Selasa (28/7) kemarin. Muslih mengatakan, kejadian tersebut bermula saat polisi mengamankan kegiatan klarifikasi yang dilakukan oleh DI, seorang pria asal Garut yang diketahui menghina guru di media sosial.
DI menyebut guru makan gaji buta karena tidak mengajar sekolah belakangan ini.
"Polres Garut melakukan pengamanan kegiatan klarifikasi dan permohonan maaf dari pemilik akun Facebook tersebut dengan membawa keluar dari gedung PGRI dan dibawa ke Mapolres Garut untuk dimintai keterangan," katanya.
Ketika hendak dibawa ke mobil, massa guru menyerbu DI dan hendak memukulinya. Kekacauan terjadi hingga akhirnya oknum polisi tersebut melakukan aksi pengancaman.
Aksi klarifikasi itu sendiri akhirnya berakhir lancar. Massa membubarkan diri setelah pelaku penghinaan digiring polisi ke Mako Polres. Sedangkan terkait kejadian tersebut, sebagian guru berharap oknum polisi yang bersangkutan memohon maaf.
"Sebagian kawan-kawan kemarin malam mereka ke sana (Polres). Sudah kita laporkan kejadian itu," ucap salah seorang guru Garut, Restu, saat diwawancarai detikcom, Rabu siang.
Tonton video 'Terekam CCTV! Oknum Polisi Aniaya Sekuriti di Hotel Jakarta Barat':