Wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat Abdul Hadi Wijaya menyoroti aksi perundungan pelajar yang diduga terjadi di salah satu sekolah tingkat atas di Kabupaten Bekasi. Menurutnya, aksi perundungan atau bullying ini menjadi lampu kuning dunia pendidikan.
Gus Ahad, sapaan Abdul Hadi, mengatakan hal itu bisa jadi karena belum meratanya implementasi Jabar Masagi yang dicanangkan Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Seperti diketahui, Jabar Masagi merupakan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal.
"Ini adalah salah satu bukti program ini masih belum merata pada sekolah-sekolah, jadi semoga momentum ini jadi pemicu agar program Jabar Masagi ini bisa lebih diintensifkan, menyentuh sebanyak mungkin sekolah negeri dan swata, jangan hanya di tataran publikasi saja," ujar Gus Ahad saat dihubungi, Senin (27/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya beredar potongan video yang menunjukkan seorang pelajar putri tengah dirudung oleh sejumlah pelajar lainnya. Pelajar berkerudung itu, duduk sambil diminta mencium kaki dari pelajar lainnya yang diduga merekam kejadian tersebut
"Bagi pendidik, momemuntumnya memang tidak ada guru di lingkungan sekolah (saat kejadian). Tapi saya minta supaya dinas pendidikan, KCD, kepala sekolah, guru agar lebih cermat lagi untuk mencegah kejadian ini agar tidak terulang lagi, kami sangat prihatin. Pihak-pihak yang tadi disebutkan agar secepatnya menangani hal ini dengan tetap menjaga norma dan prosedur penanganan penyimpangan perilaku pada anak-anak ini," katanya.
Di luar itu, ia mendorong agar Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bekasi untuk turun tangan menanganani kasus ini. Ia harapkan, fenomena ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan, karena korban dan pelaku sama-sama anak-anak.
"Saya minta secepatnya dan kemudian agar masalah ini ditangani secara kekeluargaan, karena baik pelaku maupun korban sama-sama anak-anak," ujarnya.
Dalam video yang beredar, seorang gadis berkerudung hitam terlihat sedang berjongkok. Perekam video yang juga pelaku menghardik korban.
"Nih dia udah minta maaf sama gue, noh orangnya noh, muka dempulan, yang katanya muka dempulan. Pas udah dibacotin balik, nggak mau dibacotin balik," kata perekam video.
Pelaku terlihat mengarahkan kakinya ke wajah korban. Korban sempat terhuyung kehilangan keseimbangan.
Kemudian, pelaku meminta korban untuk mengelus kakinya. Tak hanya itu, korban disuruh untuk mencium kakinya.
"Udah elus satu kali, terus cium kaki gue sampai 10 kali," kata pelaku sambil mengarahkan kameranya ke wajah korban.
Lantas korban mencium kaki pelaku berkali-kali. Terdengar suara tawa disertai perkataan umpatan.
"Dah jangan diulangi lagi kayak gitu, nih gue ingetin lu kalau ke sekolah muka lu jangan dempulan, ya? iya nggak?" kata perekam video.
(yum/ern)