Kasus pasien positif COVID-19 di Kabupaten Cirebon melonjak. Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kabupaten Cirebon mengumumkan adanya penambahan 20 kasus pasien positif.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon Eny Suhaeni mengatakan 20 kasus anyar itu tersebar di empat kecamatan, yakni Plered, Losari, Astanajapura dan Gunungjati.
"Hari Sabtu (25/7) kemarin itu ada penambahan 19 kasus, sebelumnya pada Jumat (24/7) ada penambahan satu kasus. Jadi ada penambahan 20 kasus. Totalnya kasus di Kabupaten Cirebon 62 pasien positif," kata Eny kepada awak media di Universitas Gunung Jati (UGJ) Jalan Terusan Pemuda Cirebon, Jawa Barat, Senin (27/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eny mengatakan lonjakan kasus tertinggi terjadi di Kecamatan Plered, yakni 16 kasus pasien positif anyar. Sementara itu, di Gunung Jati dan Astanajapura terjadi penambahan satu kasus.
"Untuk di Losari ada tiga kasus, dua di antaranya tenaga medis. Dua tenaga medis yang positif, salah satunya warga Jateng," kata Eny.
"Untuk di Plered, ya di wilayah Trusmi ada 16 kasus. Sembilan orang satu keluarga, lima orang aparat desa, ada asisten rumah tangga dan satu tukang becak. Tukang becak ini sering mangkal di rumah orang yang sebelumnya terkonfirmasi positif," katanya.
Lebih lanjut, Eny mengatakan tim medis sudah mengambil sampel swab terhadap 130 orang yang dari klaster Plered.
"Tetapi kami mengharapkan untuk meminta tambahan PTM dan reagen PCR kepada Provinsi Jawa Barat. Karena di Trusmi (Plered) lingkungannya padat, maka kami akan melakukan swab massal di lingkungan rumah dari 16 orang yang positif. Kurang lebih 500 sampai 1000 orang yang akan di Swab Massal," katanya
"Lonjakan pasien yang terjadi sekarang ini rekor di Cirebon, sangat tinggi," katanya.
Eny mengatakan semua pasien positif COVID-19 anyar itu menjalani isolasi di rumah sakit. Ia mengimbau masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19.
(mud/mud)