Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan gencar melakukan razia masker di wilayah Kota Bandung. Razia tersebut akan digelar, Senin (27/7/2020) mendatang, mulai di tiga kecamatan di antaranya Kecamatan Sukajadi, Sukasari dan Cicendo.
"Per hari ada tiga kecamatan, di hari pertama nanti tanggal 27 Juli di Sukajadi, Sukasari dan Cicendo, operasinya selama 10 hari karena kan di kita ada 30 kecamatan, kalau tiap hari ada tiga kecamatan berarti bisa diselesaikan 10 hari," kata Sekertaris Dishub Kota Bandung Agung Purnomo di Balai Kota Bandung, Sabtu (25/7/2020).
Agung mengungkapkan, operasi protokol kesehatan ini akan menelusuri tempat-tempat yang berpotensi terjadi kerumunan dan mengundang orang banyak seperti pasar dan mal. Sementara bagi pengendara baik mobil dan motor jika ditemukan tidak mengenakan masker akan diberhentikan petugas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sistemnya jemput bola, kita susuri ke tempat-tempat keramaian, nanti kalau kendaraan bersamaan dengan Operasi Lodaya yang digelar dari Tanggal 23 Juli sampai tanggal 5 Juli mendatang," ungkapnya.
"Secara teknis pada pelaksanaannya, bagi warga yang ditemukan bila tidak mengenakan masker maka diberi tindakan tegas berupa sanksi sosial, berupa menyapu, push up dan teguran lisan," tambahnya.
Ia menjelaskan, operasi ini akan dijalankan di hari sibuk yakni Senin hingga Jumat, sementara di hari Sabtu dan Minggu tetap diadakan operasi tetapi hanya di tempat-tempat wisata.
"Di Kota Bandung juga ada banyak sekali tempat wisata, di Sabtu dan Minggu kita prioritaskan di tempat wisata itu katakan seperti Alun-Alun, Kebon Binatang dan wisata outdoor lainnya," jelasnya.
Bila operasi protokol kesehatan ini sudah berlangsung selama 10 hari, maka akan dievaluasi kembali oleh Pemkot Bandung.
Sementara itu, Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, menyikapi kebijakan Provinsi Jabar soal sanksi warga yang tidak pakai masker akan didenda. Pihaknya tetap, sampai hari ini masih sanksinya sosial.
"Sanksinya administratif dan sosial, tidak dalam bentuk materi. Sampai kita nanti ada perkembangan kebijakan berkelanjutan," ujar Oded.
Oded menyebut, pengguna masker ini sangat penting untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 di Kota Bandung.
"Razia, kita tetap harus punya semangat penggunaan masker ini. Karena masker dan cuci tangan adalah hal utama," katanya.
Sementara itu Kabag Bin Opsnal Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar AKBP Agung Reza mengatakan, operasi patuh Lodaya tahun 2020 ini memang menyasar pengendara yang tak bermasker. Hal ini menyusul fase adaptasi kebiasaan baru (AKB) yang mewajibkan warga menggunakan masker guna terhindar dari penyebaran COVID-19.
"Jadi kita sasarannya merupakan pengendara yang belum menggunakan masker. Untuk menciptakan Kamseltibcar Lantas (Keamanan, Keselamatan dan Ketertiban Lalu Lintas) dan ketertiban masyarakat khususnya pendisiplinan masyarakat dalam hal adaptasi kebiasaan baru," kata Agung kepada wartawan.
Selama tiga hari pelaksanaan operasi patuh di Jabar, Agung menyatakan pengendara sudah mematuhi ketertiban lalu lintas. Banyak masyarakat kini sudah menggunakan masker saat berkendara di jalan.
"Untuk saat ini kita sudah lihat, banyak masyarakat yang sudah tertib, mulai dari mereka berhenti di stop grid, sudah mulai tertib, kemudian penggunaan masker juga sudah mulai tertib," ujarnya.
Agung mengungkapkan patroli yang dilakukan dalam rangka operasi patuh Lodaya ini juga sekaligus untuk membagikan masker kepada pengendara yang kedapatan tak bermasker. Menurut Agung, polisi akan langsung memberikan masker bagi pengendara yang tak menggunakan masker.
"Ada 1.000 masker yang hari ini dibagikan dari total 250 ribu masker untuk masyarakat," ungkaapnya.
Kasubdit Kamseltibcar Lantas AKBP Maria Horet Hera menambahkan, operasi patuh Lodaya ini lebih mengedepankan langkah preventif dan preemtif ketimbang penegakkan hukum. Adapun bila masyarakat tak menggunakan masker di jalan, akan diingatkan dan diberikan masker.
"Target operasi patuh itu preemtif 40 persen, preventif 40 persen dan penegakan 20 persen. Tidak ada tindakan, tetap kita memberikan masker bagi yang tidak bermasker," ujarnya.
"Pembagian masker secara gratis. Jika di temukan tak bermasker, tentunya dengan cara humanis," kata Maria.
(wip/ern)