.webp)
Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat wafat karena kanker usus yang dideritanya. Suasana duka masih menyelimuti Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat. Pihak keraton menutup kunjungan wisata selama tiga hari.
"Sejak kemarin tutup. Rencana tiga hari tutup, terhitung sejak kemarin. Kita masih dalam suasana duka," kata Direktur Badan Pengelola Keraton Kasepuhan (BPKK) Ratu Raja Alexandra Wuryaningrat saat ditemui detikcom, Kamis (23/7/2020).
Alexandra mengatakan mulai Sabtu (25/7) besok pihaknya akan membuka kembali kunjungan wisata. Alexandra mengatakan pihak keraton tetap ingin memberikan pelayan wisata bagi wisatawan. Sebab, lanjut dia, banyak wisatawan yang ingin melihat kondisi keraton masa kini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya kita harus tetap memberikan pelayanan. Tapi kami juga harus menghormati suasana (duka) saat ini. Kedepannya tentu akan berjalan biasa," katanya.
Sekadar diketahui, Keraton Kasepuhan Cirebon kembali membuka kunjungan wisata sejak awal Juni lalu. Sebelumnya, keraton menutup sementara kunjungan wisata karena pandemi. Pihak keraton tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19 selama membuka kunjungan wisata.
Alexandra mengatakan sejak dibuka kembali tingkat kunjungan wisata di keraton masih belum stabil. "Dulu (sebelum pandemi) setiap weekend itu bisa 700 sampai 1.000 wisatawan. Kalau sekarang sekitar 150 sampai 200 wisatawan kalau weekend. Kalau hari biasa tidak bisa diprediksi," katanya.
Sekadar diketahui, pengunjung cukup merogoh kocek Rp 15 ribu untuk bisa menikmati suasana keraton. Untuk pelajar ada potongan harga, cukup Rp 10 ribu. Sementara itu, pengunjung cukup membayar Rp 25 ribu untuk bisa menikmati benda pusaka peninggalan zaman dulu yang tersimpan di Museum Pusaka Keraton.
Pantauan detikcom, sehari setelah mangkatnya Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat, Keraton Kasepuhan Cirebon dipenuhi karangan bunga. Sejumlah tokoh bangsa, pejabat, politikus, pengusaha dan lainnya mengirim ucapan duka melalui karangan bunga. Termasuk Presiden Joko Widodo.
(ern/ern)
