.webp)
Ketua DPC PDIP Tangerang Selatan Wanto Sugito memandang sah-sah saja partainya mengusung Muhamad-Rahayu Saraswati di Pilkada. Nama terakhir merupakan keponakan dari Prabowo Subianto yang dikait-kaitkan dengan politik dinasti.
"Selama mereka mengikuti proses politik dan tidak ada rekam buruk sah-sah saja dan tidak ada aturan mengatur larangan politik keturunan siapa pun yang jadi pejabat," kata Wanto saat berbincang dengan detikcom melalui seluler di Tangsel, Rabu (22/7/2020).
Yang penting, Wanto mengatakan Pilkada bisa jadi ajang edukasi politik terhadap warga dan bukan ajang gagah-gagahan. Bagaimana masing-masing calon bisa membuktikan dan menyampaikan gagasannya kepada warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nama lainnya yang muncul di Pilkada Tangsel, Siti Nurazizah anak Wapres Ma'ruf Amin ataupun Pilar Saga dari klan dinasti politik Atut di Banten. Menurutnya sah saja muncul di dinamika Pilkada Tangsel. Asal tidak ada rekam jejak korupsi dan bisa mengedepankan politik bermartabat.
"Yang dipertarungkan adalah ide, bukan suku, agama, ras, yang dikedepankan adalah programnya," tambahnya.
Sebagai kader PDIP, ia sendiri akan tetap mendukung pasangan yang diusung oleh partai. Struktur partai dan jajaran menurutnya akan kerja keras memenangkan pasangan yang diusung oleh PDIP.
"Begitu mengeluarkan rekomendasi, wajib mengawal dan memenangkan," tegasnya.
Pilkada Tangsel jadi ajang pemilihan kepala daerah yang melibatkan dinasti politik baik dari lokal maupun nasional. Nama Rahayu Saraswati merupakan keponakan dari Prabowo Subianto. Juga muncul nama Azizah sebagai anak dari Wapres Ma'ruf Amin. Di tingkat klan lokal, muncul Pilar Saga Ichsan yang juga anak bupati Serang dari klan Atut Chosiyah dan rencananya akan mendampingi petahana Benyamin Davnie.
(bri/ern)
