Wafat, Sultan Sepuh Cirebon PRA Arief Natadiningrat Menderita Kanker Usus

Wafat, Sultan Sepuh Cirebon PRA Arief Natadiningrat Menderita Kanker Usus

Sudirman Wamad - detikNews
Rabu, 22 Jul 2020 14:05 WIB
Sultan sepuh cirebon PRA Arief wafat
Foto: Sudirman Wamad
Cirebon -

Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat wafat saat menjalani perawatan di RS Santosa Bandung, Jawa Barat. Arief menderita kanker usus.

Adik kandung Arief, Ratu Alexandra Wuryaningrat mengatakan kondisinya kakaknya menurun drastis pada Senin (20/7/2020) saat menjalani perawatan. "Memang dalam tiga hari terakhir kondisinya menurun karena kanker usus. Kemarin tidak sadarkan diri. Dan tadi pagi wafat sekitar pukul 05.20 WIB," kata Alexandra kepada awak media di Keraton Kasepuhan Cirebon, Rabu (22/7/2020).

Alexandra mengatakan kondisi kesehatan Arief menurun sejak 2015 silam. Arief divonis menderita kanker usus dan sempat menjalani operasi pemotongan usus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"2015 sempat menjalani pemotongan usus. Kemudian, 2016 juga sama. 2018 hingga sekarang kanker terus menggerogoti tubuhnya," kata Alexandra.

Kondisi Arief kian memburuk. Berat tubuhnya terus menyusut. Arief bolak-balik menjalani perawatan di RS Santosa Bandung.

ADVERTISEMENT

"Bakda zuhur sekitar pukul 14.00 WIB keluarga akan melepas gusti sultan ke peristirahatan terakhirnya di Astana Gunung Sembung," katanya.

Terpisah, Protokoler Kesultanan Kasepuhan Cirebon Jajat Sudrajat menerangkan Arief dimakamkan dengan tradisi Prosesi Agung Pemakaman. Rutenya, dari Alun-alun Keraton Kasepuhan menuju perempatan Jalan Arya Dinoto, kemudian menuju ke Jalan Lemahwungkuk dilanjutkan menuju ke Jalan Kanoman. Setelah Jalan Kanoman, diarahkan menuju ke Jalan Karanggetas hingga Siliwangi Kota Cirebon.

"Setelah Siliwangi langsung lurus ke Jalan Raya Gunung Jati Cirebon. Prosesnya diiringi jalan kaki, ya pengiringnya dari keluarga dan abdi dalem," kata Jajat.

"Yang mengusung jenazahnya ini khusus, nanti estafet dari keraton sampai ke Astana Gunung Sembung," kata Jajat menambahkan.

Jajat menerangkan Prosesi Agung Pemakaman merupakan tradisi yang dilakukan secara turun-temurun. Keranda yang digunakan juga termasuk jenazah khusus bagi keluarga kesultanan.

"Prosesi Agung Pemakaman ini tujuannya memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melihat sultan dibawa ke tempat peristirahatan terakhir," kata Jajat.

(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads