Dua tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, positif virus Corona atau COVID-19 setelah mengikuti test swab secara massal yang digelar pada 17 Juni 2020. Hasil tes itu baru diketahui setelah satu bulan.
Informasi yang diperoleh detikcom, selama menunggu hasil tes, dua nakes yang bekerja di bawah Puskesmas Nagrak itu tetap beraktivitas seperti biasa.
"Spesimen swab massal diambil pada 17 Juni lalu, sangat disayangkan hasilnya diterima pada tanggal 17 Juli. Memang hasilnya ada nakes yang positif," kata Kepala Puskesmas Nagrak Yuyun Wahyuni, Selasa (21/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Yuyun, dilihat dari runtutan kondisi saat ini masa infeksius disebutnya sudah lewat karena (uji-hasil) satu bulan yang lalu. Sebagai bentuk antisipasi pihaknya sempat membatasi pelayanan Puskesmas selama dua hari.
"Sebagai antisipasi, kita sedikit membatasi pelayan karena memang puskesmas juga pada dua hari kerja (setelah hasil diketahui) itu dilakukan dekontaminasi. Sehingga untuk efektivitas dekontaminasi itu maka kita membatasi mobilitas orang yang masuk ke dalam pelindungan puskesmas. Termasuk di puskesmas itu kan kadang yang parkir dan sebagainya kita batasi," tutur Yuyun.
Saat ini aktivitas puskesmas masih berjalan seperti biasa, namun protokol kesehatan dilakukan secara ketat. "Sekarang sudah kita buka seperti biasa. Kemudian terkait emergency dan sebagainya, kita masih buka baik secara langsung ataupun memang melalui media atau WA jaringan sosial," ujar Yuyun.
Ia membenarkan ada dua nakes yang saat ini menjalani masa isolasi mandiri. Mereka juga tidak beraktivitas selama menjalani proses tersebut.
"Ada dua orang nakes yang positif, sementara kita terima informasi itu kita putuskan cukup melakukan dekontaminasi. Kemudian kita juga besoknya melakukan rapid test. Jadi karena tahapan itu sudah kita lalui, minimal dekontaminasi, kitapun enggak sampai tiga hari tutup total. Kita tetap melakukan protokol kesehatan," ujar Yuyun.
Pantauan detikcom, pihak puskesmas memang memperketat aktivitas keluar masuk di area gerbang depan. Setiap kendaraan juga disemprot menggunakan cairan disinfektan, beberapa nakes juga mengenakan APD lengkap termasuk pakaian hazmat ketika melayani warga yang datang.