Badan Pusat Statistik (BPS) Banten mencatat ada penambahan angka kemiskinan sejak pandemi Corona. Dari 641 ribu lebih warga miskin di September 2019 atau 4,94 persen jadi bertambah 775 ribu warga atau 5,92 persen di Maret 2020.
Kepala BPS Provinsi Banten Adhi Wiriana mengatakan survei ini dilakukan pada Maret saat awal terjadi pandemi. Di periode itu, kenaikan jumlah kemiskinannya mencapai 0,98 poin atau bertambah 134 ribu orang lebih.
"Angka kemiskinan di Banten terjadi peningkatan, tadinya tidak miskin, di bulan Maret 2020 penduduk miskin ada kenaikan 134 ribu orang," kata Adhi dalam rilis yang disampaikan melalui akun youtube BPS Banten yang disaksikan detikcom di Serang, Rabu (15/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BPS sebelumnya memperkirakan akan terjadi penurunan jumlah warga miskin di Banten ke angka 3 persen seperti negara maju. Namun, ada hantaman pandemi yang mengakibatkan angka kemiskinan mencapai 5,92 persen. Kondisi tersebut bahkan bisa lebih memperburuk angka kemiskinan jika survei dilakukan pasca Maret.
"Bisa jadi di April, Mei, Juni yang full ada PHK dan sebagainya, angka kemiskinan lebih tinggi dari pada Maret 2020," ujarnya.
Penambahan jumlah kemiskinan pun terjadi di kantong desa dan kota. Di kota angkanya naik satu poin dari 4,00 persen di September 2019 menjadi 5,03 persen di Maret. Di desa bahkan naik totalnya menjadi 8,18 persen.
"Ini adalah satu hal yang harus diwaspadai, mudah-mudahan segera bisa cair bantuan seperti BST, BLT desa dan sebagainya sehingga kemiskinan akan kembali kecil di masa akan datang yang kita gambarkan di survei September 2020 nanti," ungkapnya.
Adhi melanjutkan, sayangnya ada kondisi yang lumayan berpengaruh terhadap kemiskinan. Memang, beras masih jadi komoditi yang berpengaruh ke angka kemiskinan baik di desa ataupun di kota. Namun, yang kedua tertinggi adalah konsumsi warga terhadap rokok kretek filter.
"Yang kedua sangat disayangkan baik di kota dan di desa, orang miskin menganggap kebutuhan pokok adalah rokok. Kami ke pedesaan di sawah banyak petani merokok dan sebagainya. Ini menandakan bahwa sebagian penduduk miskin belum pindah untuk tidak mengkonsumsi rokok," pungkasnya.
Tonton video 'Komisi VIII Minta Data Kemiskinan Dipusatkan di Kemensos':
(mud/mud)