SMAN 4 Kota Sukabumi digadang-gadang menjadi percontohan nasional oleh Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, karena direncanakan akan menggelar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka. Namun aktivitas itu urung dilakukan karena pihak sekolah beralasan meminimalisir hal yang tidak diinginkan.
Sejumlah awak media termasuk detikcom diizinkan untuk melihat kesiapan sekolah yang sempat menuai pujian Menteri Nadiem. Protokol kesehatan dilakukan ketat, pemeriksaan suhu dan hand sanitizer menjadi hal wajib saat masuk ke area dalam.
Tidak terlihat aktivitas apapun, hanya ada keramaian di ruang Tata Usaha (TU) lalu kesibukan lainnya ada di ruang Informasi Teknologi (IT).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di ruangan tersebut terdapat meja khusus dengan latar belakang hijau yang disorot kamera dan lampu, layaknya studio mini dari ruangan itu dipancarkan materi pendidikan secara daring. Khusus hari ini difokuskan untuk mengisi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Potongan-potongan video berisi pengenalan lingkungan sekolah ditayangkan secara langsung menggunakan fasilitas streaming Youtube.
Guru yang memberikan sambutan atau materi bergantian duduk di meja depan, terlihat di youtube aktivitas jumlah siswa mengikuti tayangan berjumlah ratusan orang.
"Tadi ada 304 sekarang bertambah 307, naik dan turun bisa kendala sinyal atau mungkin keterbatasan kuota (internet)," ungkap seorang pria berseragam ASN sambil menunjukkan tayangan streaming melalui telepon selulernya.
Setidaknya ada tiga orang yang bergantian menyunting gambar latar belakang melalui layar monitornya, ada juga yang memperhatikan hasil tayangan youtube di monitor. "Sebentar adik-adik anak-anaku, sedang ada gangguan sinyal. Mohon tunggu sebentar," ungkap seorang ibu guru ke kamera, ia sepertinya bertugas membimbing jalannya MPLS.
Wakil Humas SMAN 4 Kota Sukabumi Ipang, menyebut hari ini memang tengah berjalan MPLS secara Daring yang diikuti oleh 360 siswa.
"Sekarang pembukaan MPLS secara daring dan sekarang sedang berjalan, dimana jumlah peserta 360, siswa alhamdulillah semuanya bisa mengikuti. Bisa semuanya aktif mengikuti kegiatan tersebut kalaupun ada kendala kendala dari sisi kuota dan lainnya," kata Ipang, Wakil Humas SMAN 4 Kota Sukabumi kepada wartawan.
Secara sarana dan prasarana, SMAN 4 diakui Ipang sudah cukup siap. Pihaknya saat ini hanya menunggu arahan dari Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat melalui KCD Wilayah 5 Kota dan Kabupaten Sukabumi.
"Sebetulnya untuk sarana dan prasarana sudah kita siapkan mulai dari kelas, kemudian jadwal dan lain sebagainya, untuk jadwal KBM sendiri persesi itu 12 anak dari jumlah anak idealnya 36 kita bagi tiga sesi, tapi karena perkembangan covid sehingga kita alihkan ke sistem daring," jelas Ipang.
Melintas ke ruangan belajar, terpasang tempat cuci tangan lengkap dengan sabun. Setiap ruangan kelas hanya bisa diisi oleh 12 siswa sekali mata pelajaran. Satu meja hanya untuk satu siswa, di atas meja terpasang benda kotak terbuat dari paralon dengan plastik atau boks khusus untuk menjaga siswa.
(sya/mud)