Jelang Idul Adha, Harga Domba di Pasar Hewan Cianjur Melonjak

Jelang Idul Adha, Harga Domba di Pasar Hewan Cianjur Melonjak

Ismet Selamet, Whisnu Pradana - detikNews
Senin, 13 Jul 2020 15:20 WIB
Tingkat penjualan dan harga domba jelang Idul Adha mengalami kenaikan
Tingkat penjualan dan harga domba jelang Idul Adha mengalami kenaikan (Foto: Ismet Selamet)
Cianjur -

Dua pekan jelang Hari Raya Idul Adha, harga domba di pasar hewan Cianjur, mengalami kenaikan hingga Rp 600 ribu per ekor. Lonjakan jumlah pembeli menjadi penyebab kenaikan harga.

Bebey (48), penjual kambing di Pasar Domba Cianjur mengatakan seekor domba atau kambing dengan berat 25 kilogram biasanya dijual dengan harga Rp 1.700.000 per ekor. Namun beberapa hari terakhir harganya menjadi Rp 2.300.000 per ekor.

"Harganya naik dari minggu lalu, sekitar Rp 600 ribu kenaikannya," ujar dia kepada detikcom, Senin (13/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya kenaikan jumlah pembeli membuat harga domba naik. Dalam sehari, pedagang bisa menjual hingga 13 ekor domba.

Kondisi itu pun membuat harga domba kemungkinan akan terus naik hingga H-1 Idul Adha.

ADVERTISEMENT

"Tahun lalu, dalam satu hari hanya mampu menjual 7-9 ekor, sekarang 13 ekor," tuturnya.

Sementara itu, staf UPTD Pasar Domba Cianjur Ujang Rahmat, menyebutkan meski dalam kondisi pandemi, tingkat pembelian lebih banyak dibandingkan momen Idul Adha sebelumnya. Terbatasnya stok di pedagang pun bakal membuat harga terus naik.

"Puncak kenaikan akan terjadi pada H-5, bisa mencapai Rp 3.000.000 per ekor," pungkasnya.

Tonton video 'Pandemi Covid-19, Pedagang Kurangi Stok Hewan Kurban':

Hewan Kurban di Bandung Barat Diperiksa Kesehatan

Hewan kurban yang dijual di wilayah Kabupaten Bandung Barat diperiksa kesehatan dan kelayakannya sebelum dijual untuk dikurbankan.

Petugas kesehatan dari Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakan) KBB melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban lalu memberikan label sehat dan telah diperiksa petugas.

Kepala Disnakan KBB Undang Husni Tamrin mengungkapkan pemeriksaan hewan kurban yang akan dijual wajib dilakukan sebagai pemberian jaminan keamanan bagi masyarakat yang jadi konsumennya. Tahun ini, pihaknya menargetkan pemeriksaan 8000 ekor domba dan 3000 ekor sapi.

"Wajib dilakukan, karena hewan kurban yang dijual harus dalam kondisi sehat dan sesuai syariat agama. Bisa saja ada yang dijual itu yang cacat, tidak sehat, dan masih muda," ungkap Undang saat ditemui, Senin (13/7/2020).

Menurutnya hewan kurban seperti sapi dan domba yang layak dijual harus memiliki kondisi sempurna dari buah zakar yang seimbang, mata jernih, cuping hidung basah, bulu bersih, dan segar.

"Kalau yang cacingan bisa dilihat dari bulu rontok saat diusap. Kalau yang sakit itu tidak layak dijual karena membahayakan saat dikonsumsi dan merugikan pembelinya juga," bebernya.

Sampai saat ini pihaknya belum menemukan adanya hewan kurban yang dijual dalam kondisi sakit. Jika ditemukan hewan kurban dalam kondisi sakit maka tidak akan diberikan dulu label sehat dan akan diobati.

"Sampai saat ini belum ada. Kalau pun nanti ditemukan, maka akan kita obati dulu dan tidak diberikan label sehat. Kalau sudah sehat dan layak dijual baru kita beri label sehat," terangnya.

Entang, pemilik peternakan yang menjual hewan kurban di Cisarua, KBB, mengatakan semua hewan kurban yang ada di tempatnya layak dijual dan dalam kondisi sempurna.

"Tadi sudah dicek sama Disnakan, semuanya alhamdulillah sehat. Kami menjaga kondisi kesehatan hewan kurban terutama sapi, karena kalau sakit juga rugi ke kami sebagai penjual," katanya.

Halaman 2 dari 2
(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads