Jabar Sepekan: Ribuan Anggota TNI Positif Corona-Denny Siregar Dipolisikan

Jabar Sepekan: Ribuan Anggota TNI Positif Corona-Denny Siregar Dipolisikan

Tim Detikcom - detikNews
Sabtu, 11 Jul 2020 19:33 WIB
Petugas melakukan penyemprotan di pemukiman warga sekitar Secapa AD
Foto: Wisma Putra
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat selama sepekan, dari mulai dua institusi militer di Jabar yakni Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) Bandung dan Pusat Pendidikan Polisi Militer (Pusdikpom) Cimahi jadi klaster baru COVID-19 hingga rumah berhantu di Cianjur.

Secapa AD dan Pusdikpom Jadi Klaster Baru di Jabar

Angka kasus COVID-19 di Jawa Barat meroket, hal itu diakibatkan muncul dua klaster baru yang berSL dari dua institusi militer yakni Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) yang berada di Kota Bandung dan Pusat Pendidikan Polisi Militer (Pusdikpom) di Kota Cimahi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penambah kasus memecahkan rekor pada Kamis (9/7/2020). Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI hingga pukul 12.00 WIB, terjadi penambahan kasus COVID-19 sebanyak 962 kasus.

Data tersebut sesuai dengan yang tertera di Pikobar pukul 17.06 WIB, di mana kasus positif yang terkonfirmasi 962 orang, di mana empat orang meninggal dan 27 orang dinyatakan sembuh.

ADVERTISEMENT

Lonjakan kasus itu melambungkan angka terkonfirmasi COVID-19 di Jabar ke angka 4.843 kasus, dari sehari sebelumnya yakni 3.881 kasus. Penambahan ini juga membuat catatan penambahan COVID-19 tembus ke angka 2.657.

Jubir COVID-19 RI Achmad Yurianti mengatakan, pada Hari Kamis terjadi penambahan kasus terkonfirmasi positif. Penambahan itu terjadi sebanyak 2.657 orang sehingga akumulasinya menjadi 70.736 orang. Yuri merinci penambahan kasus terbanyak datang dari wilayah Jawa Barat. Ada 1.262 kasus positif dari klaster Secapa TNI AD.

"Penambahan yang cukup banyak untuk Provinsi Jawa Barat, ini didapatkan dari klaster yang sudah kita lakukan epidemologi sejak tanggal 29 kemarin berturut-turut, yaitu klaster di pusat pendidikan sekolah calon perwira TNI AD yang kita dapatkan keseluruhan kasus positif dari klaster ini sebanyak 1.262 orang," kata Yuri saat konferensi pers.

Total ada 1.262 kasus positif yang teridentifikasi. Sejumlah 17 orang dirawat dan diisolasi di Rumah Sakit Dustira Cimahi karena keluhan ringan. Sementara itu, 1.245 orang lainnya tanpa keluhan atau Orang Tanpa Gejala (OTG).

"Kami memastikan bahwa tidak akan terjadi penularan keluar komplek karena kita menjaga dengan ketat agar betul-betul pelaksanaan karantina kewilayahan bisa dijalankan dengan maksimal," jelas Yuri.

Namun jumlah itu meningkat. Dari hasil kunjungan KSAD Jendral TNI Andika Perkasa Sabtu (11/7/2020), jumlah kasus positif COVID-19 di Secapa AD mencapai 1.280. "Jumlah dari pasien yang positif COVID-19 di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat total 1.280, dari 1.280 itu 991 adalah perwira siswa, sedangkan sisanya ada 289 adalah staf atau anggota Perwira Angkatan Darat beserta keluarga nya," ungkapnya.

Ada enam orang anggota keluarga staf yang terpapar COVID-19. "Terhitung ada enam anggota keluarga di antara 289," tambahnya.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil kejadian di Secapa AD tidak akan dianggap remeh oleh Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung. "Kejadian luar biasa di institusi kenegaraan, khususnya Secapa. Memang sangat luar biasa, yang kami sebut anomali," ucapnya.

Kejadian serupa, terjadi di Pusdikpom Cimahi ada 99 kasus terdiri dari 74 personel dan organik 25 personel yang keseluruhannya berstatus OTG.

Kang Emil sapaan Ridwan Kamil imbau agar warga tidak panik. Pasalnya, institusi militer lebih siap melakukan penanganan dan disiplin dalam melakukan karantina orang yang terpapar virus Corona.

"Saya menelepon langsung dengan Panglima TNI. TNI ini punya sistem yang lebih siap dan lebih banyak. Pengetesan massal mandiri swabnya oleh RSPAD. Kemudian, dipahami dan disepakati bahwa panglima TNI juga turut mewaspadai pusat pendidikan yang lain, media juga bisa melihat mayoritas OTG, hanya 17 yang dirawat dari seribuan sekian," ungkapnya.

Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (GTPP Jabar) masih menyelidiki dari sisi epidemologis terkait sumber penularan di dua instansi militer tersebut.

"Sampai dengan saat ini kita masih terus melakukan kajian. Teman-teman di lapangan masih melakukan kajian dari mana sebenarnya sumber ini," ujar Juru Bicara GTPP Jabar Berli Hamdani.

"Dari hasil penyelidikan epidemiolog yang pertama kita bisa simpulkan dari luar itu clear, tapi kita tidak tahu aktivitas dari masing-masing peserta didik, banyak peserta didiknya di atas 1.000 kita harus menanyakan, dan ini memakan waktu," ucap Berli.

Tonton juga 'KSAD: Kasus Corona di Secapa AD 1.280 Orang':

[Gambas:Video 20detik]


Rumah Berhantu Gegerkan Warga Cianjur

Mendapati teror horor atau gangguan mistis, 10 ustaz diterjunkan ke sebuah rumah berhantu di Kampung Citengkor, Desa Sukabakti, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kedatangan para ustaz itu, bertujuan untuk menetralisir dengan doa, zikir serta berselawat.

Ulah usil dan jail yang diduga dilakukan makhluk gaib terjadi di rumah milik Yanih (47), pintu rumah serta sejumlah perabotan diterbangkan dan dilempar hingga rusak. Bahkan pemilik rumah sempat terkena lemparan pada bagian kepala.

Awalnya gangguan gaib itu terjadi setelah magrib hingga tengah malam. Namun setelah beberapa hari, Yanih mengalami gangguan pada pagi hari.

"Pernah meja makan terangkat kemudian jatuh. Perabotan rumah tangga beterbangan dan dilemparkan. Perasaan takut pasti ada. Tapi juga jadi kesal, karena saya harus memindahkan barang-barang perabotan ke tempat asalnya lagi setiap mahkluk gaib itu mengganggu," katq Yanih via sambungan telepon.

Yanib mengaku tak pernah melihat langsung wujud makhluk gaib di tempat tinggalnya. Namun ia kerap melihat sekelebat bayangan. "Kalau ke orang dewasa nggak pernah memperlihatkan langsung. Kalau anak saya yang paling kecil sering melihat sosok makhluk gaib itu. Malahan anak saya itu tahu, kalau makhluk gaib itu datang dan diam di kamar. Kadang di ruangan lainnya," kata Yanih.

Tak hanya dirasakan Yanih, kejadian itu juga dirasakan Mak Jujun (67) atau ibu kandung Yanih, pernah mengalami 'gangguan' di rumah tersebut. "Api yang menyala di tungku tiba-tiba mati. Selain itu kepala emak tiba-tiba ada yang melempar pakai perabotan masak," kata Mak Jujun.

Kejadian yang dirasa tidak masuk diakal, disaksikan juga oleh belasan warga sekitar. "Sekitar 18 orang warga yang melihat langsung ke rumah itu. Benar saja, kursi pada terbang seolah olah ada yang menggerakkan hingga terlempar dan terdengar suara bantingan," ucap Nahrudin, salah satu warga.

Akibatnya, Yanih dan kemuarga diungsikan ke rumah tetangganya. Yanih, tinggal di rumah tetangga atau kerabatnya saat malam hari. Sedangkan di siang hari, aktivitas dilakukan biasa dan sesekali ke rumahnya untuk sekadar memasak dan membereskan rumah.

10 ustaz pun diterjunkan, untuk membacakan doa dan salawat agar rumah Yanih terjindae dari gangguan mahluk gaib.

"Insya Allah melalui doa, zikir dan salawat bersama, makhluk halus tidak akan mengganggu penghuni rumah dan warga sekitar. Kita minta perlindungan ke Allah SWT," kata Kepala Desa Sukabakti Tatang.

Mahkluk halus, yang mengganggu Yanih dikaitkan dengan kematian seorang pencuri ternak yang diamuk masa tanhun 2010 silam dan kejadian itu terjadi tepat di rumah yang ditempati Yanih.

"Meskipun tentang waktunya sangat lama, tapi banyak yang menduga ada kaitannya dengan kejadian tersebut. Ada yang meninggal di rumah tersebut karena dihakimi warga, informasinya karena sering mencuri," ujar Tatang via telepon.

Kapolsek Naringgul AKP Yayan Suharyana membenarkan adanya kejadian pengeroyokan yang mengakibatkan pria itu kehilangan nyawa. Namun, Yayan mengingatkan agar warga setempat tidak menyangkut-pautkan hal tersebut dengan kejadian teror 'makhluk gaib' di rumah Yanih.

"Jangan sejauh itu mengaitkannya. Apalagi kan itu sudah sangat lama. Kalau memang iya, kenapa baru sekarang-sekarang, tidak dari dulu," kata Yayan.

Ia mengimbau warga untuk tidak mempercayai hal mistis. Yayan mengajak warga berpikir logis.

"Kami juga masih dalami adanya kerusakan tersebut. Kami akan pantau rumahnya, benar tidak akibat adanya gangguan mistis, atau ada faktor lain. Tapi untuk sementara berpikir logis saja," ucap Yayan.

Ketua MUI Cianjur Abdul Rauf mengatakan hal yang gaib seperti jin dan sejenisnya memang ada. Serta merupakan mahkluk ciptaan Allah SWT, selain manusia.

"Kita memang meyakini jika hal gaib itu ada. Tapi bukan berarti terlalu membesarkan apalagi berkeyakinan berlebih," kata dia via telepon seluler.

Terkait adanya masyarakat yang mengaitkan kejadian mistis di rumah Yanih dengan kematian pencuri yang dikeroyok masyarakat usai ketahuan, Abdul Rauf supata tidak menyangkut pautkan. Apalagi mempercayai jika berbagai gangguan tersebut merupakan ulah arwah gentayangan di rumah tersebut.

"Yang meninggal itu sudah putus hubungan dengan dunia. Tidak ada yang namanya arwah gentayangan, jangan sampai mempercayai hal itu. Jin dan setan itu bisa menyerupai siapa saja. Lebih baik doakan almarhum, dan perbanyak sholawat serta doa agar dihindarkan dari ulah jin ataupun setan," jelasnya.


Denny Siregar Dipolisikan Karena Posting Foto Santri 'Calon Teroris'

Forum Mujahid Tasikmalaya resmi melaporkan Denny Siregar, pegiat media sosial, ke polisi dengan tindak pidana penghinaan, pencemaran nama baik dan perbuatan tidak menyenangkan penggunaan foto tanpa izin.

Pelaporan ini dibarengi dengan aksi damai yang dilakukan ratusan orang dari Forum Mujahid Tasikmalaya di depan Mapolres Tasikmalaya, Kamis (2/7/2020). Massa mengecam keras postingan Denny Siregar dalam akun facebooknya pada 27 Juni 2020. Di mana Denny memposting tulisan panjang berjudul 'Adek2ku Calon Teroris yg Abang Sayang', dengan foto santri cilik Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Ilmi Tasikmalaya.

Di foto itu, para santri cilik membawa bendera tauhid berwarna hitam dan putih. Namun postingan itu kini telah dihapus. Saat redaksi mengecek akun facebook Denny, tidak ditemukan postingan tersebut.

"Umat Islam khususnya di Tasikmalaya, kami Mengecam tindakan yang dilakukan akun Denny Siregar melalui akun Facebook. Menuduh santri Calon Teroris dan menggunakan foto tanpa izin," kata Ketua Forum Mujahidin Tasikmalaya Nanang Nurjamil.

Pelaporan ini juga dilakukan Pimpinan Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Ilmi, Ustaz Ahmad Ruslan Abdul Gani.

"Melaporkan kasus pencemaran nama baik dan memfitnah oleh Denny Siregar. Tuduhan pada santri kami sebagai teroris dan katakan ustaznya goblok juga predator. Ini pencemaran nama baik pada ustaz dan santri," tegas Ustaz Ahmad Ruslan.

Terkait pelaporan tersebut, Denny menyatakan tidak melakukan penghinaan. Dia juga mengatakan foto tersebut dipakai sebagai ilustrasi.

"Nggak ada penghinaan. Di tulisan, saya sudah memberikan keterangan: Foto hanya ilustrasi. Saya juga tidak spesifik menyebut itu santri dari mana," kata Denny.

Denny menanggapi datar terkait pelaporan tersebut. "Ya laporkan saja. Seperti biasa," ujar Denny.

"Masalah hukum, saya hormati prosesnya. Saya serahkan semua ke pengacara," ucap Denny.

Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota sedang memeriksa sejumlah saksi-saksi dan akan meminta keterangan ahli terkait masalah tersebut. Denny Siregar juga rencananya akan dipanggil untuk dimintai keterangan.

"Laporan baru kita terima, kita akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, nanti juga akan meminta keterangan ahli dan baru yang bersangkutan akan kita panggil," kata Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Yusuf Ruhiman via sambungan telepon.

Pengacara Denny, Muannas Alaidid memastikan kliennya akan memenuhi panggilan polisi. "Menjadi kewajiban hukum bila seseorang dipanggil untuk di mintai keterangan oleh penegak hukum, tanpa terkecuali DS (Denny Siregar), saya pastikan dia akan penuhi panggilan," katanya.

Muannas mengatakan, pihaknya meyakini bahwa polisi akan menjalankan tugas dengan profesional. Serta tidak mendapatkan intervensi dari pihak manapun.

"Kami percaya bahwa polri akan bertindak profesional tanpa intervensi, dari pihak manapun dan berpedoman sesuai alat bukti yang cukup dalam menangani laporan ini," ujar Muannas.


Sarang Prostitusi di Blok Jongor Cirebon Diratakan

Rohani, seorang pemilik warung kopi menangis histeris, saat melihat belasan warung sekaligus tempat prostitusi di Blok Jongor, Kabupaten Cirebon dirobohkan tim gabungan.

"Saya di sini jualan kopi. Bukan jualan 'jablay' (PSK). Saya sudah bertahun-tahun di sini," teriak Rohani sembari menangis, Rabu (8/7/2020).

Seperti diketahui, sarang prostitusi yang berada Desa Mundu Pesisir, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat sudah eksis selama 24 tahun.

Badan Rohani terlihat lemas, saat alat berat meratakan warung miliknya. Menurutnya, ia merupakan pendatang yang sudah 10 tahun membuka warung di tempat tersebut.

"Saya di sini sewa bangunan. Saya numpang. Saya cuma minta asbes saja untuk buka warung lagi. Kalau di sini sudah 10 tahun," kata Rohani sembari menunjukkan kuitansi penyewaan bangunan.

Bupati Cirebon Imron Rosyadi memantau langsung proses pembongkaran sarang pekerja seks di Blok Jongor. Ia mengatakan warung prostitusi yang dibongkar itu bangunan liar yang sudah menjamur selama puluhan tahun.

"Total ada 14 bangunan liar yang dijadikan tempat prostitusi. Yang tidak sesuai aturan tentu kami bongkar," kata Imron.

Menurutnya, aktivitas prostitusi membahayakan bagi masyarakat. Sehingga, ia tak mentolerir adanya aktivitas tersebut. "Sudah 24 tahun (tempat prostitusi) ada. Maka, kami bersama masyarakat menertibkan tempat ini. Ke depannya akan terus monitor," ujarnya.

Warga Blok Jongor Cirebon berencana beraudiensi dengan pihak BBWS, selaku pemilik lahan. Ketua RT 4 Blok Jongor Wihaenu mengaku telah menyiapkan sejumlah rencana untuk menyulap tempat bekas pelacuran legendaris itu.

"Iya sudah ada rencana. Kita inginnya dijadikan fasilitas umum (fasum), seperti tempat pemancingan dan taman. Intinya harus dimanfaatkan, jangan dibiarkan begitu," kata Wihaenu.

Wihaenu menegaskan, pemanfaatan lahan itu upaya untuk mencegah agar tidak ada lagi praktik prostitusi di Blok Jongor. "Kita sudah mendapat dukungan dari pihak desa," katanya.


Pendaki Gunung Guntur Hilang dan Cerita Batu Besar yang Horor

Seorang pendaki, yang masih berusia remaja Afrizal Putra (16) dilaporkan hilang di Gunung Guntur oleh teman-temannya sesama pendaki, Sabtu (4/7).

Afrizal naik gunung bersama teman-temannya, Jumat (3/7) sore. Mereka bermalam didekat Pos 3, keesokan harinya Afrizal menghilang. Lantas, empat orang temannya melakukan pencarian, setelah lama mencari Afrizal tak kunjung ditemukan sehingga dilaporkan ke petugas.

"Kantor SAR Bandung menerima informasi satu orang pendaki hilang di Gunung Guntur Garut," kata Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansyah dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Minggu (5/7) pagi.

Tidak lama melakukan pencarian, sekira Pukul 11.45 WIB Afrizal ditemukan dalam keadaan selamat. "Pada pukul 11.45 WIB, Tim SAR gabungan berhasil menemukan survivor dalam keadaan selamat," ujar Deden.

Afrizal berhasil ditemukan selamat. Remaja itu ditemukan seorang warga setempat di sebuah batu besar.

"Kita temukan di dekat batu besar dekat sumber air Citiis," kata Entis yang merupakan bagian dari tim gabungan pencarian orang hilang di Gunung Guntur.

Afrizal ditemukan dalam kondisi lemas dan tanpa menggunakan pakaian. Selain itu tatapan matanya terlihat kosong.

"Kondisinya memang sudah terlihat lemas dan ada luka di bagian tubuhnya akibat duri. Jadi saat mencari, saya tawasulan berserah diri kepada Allah. Setelah itu, saya berteriak meneriakan namanya. Alhamdulillah ada jawaban kemudian saya dan rekan-rekan samperin," katanya.

Afrizal kemudian dievakuasi Entis dan sejumlah rekannya yang gabung dalam pencarian. Dia kemudian diberi pakaian dan diantar pulang ke rumahnya.

Mencuat cerita horor di balik hilangnya Afrizal di Gunung Guntur. Hal tersebut diungkap ayah Afrizal, Agung kepada detikcom.

Afrizal sempat kencing di Gunung Guntur. Berdasarkan keterangan teman-temannya, Afrizal mulai menunjukkan gelagat aneh. "Dia sempat ngobrol sendirian. Kemudian teman-temannya nanya, kamu ngobrol sama siapa. Anak saya jawab iyeu jeung si brother (ini sama si brother) sambil nunjuk ke arah gelap," ucap Agung.

Saat dilakukan pencarian oleh teman-temannya, Afrizal mengaku tersesat. "Katanya dia buntu. Jalan ke sana buntu jalan ke sini buntu. Tapi kondisinya sadar," ujar Agung.

Agung sendiri mengaku sempat putus asa saat mendengar kabar anaknya hilang. Agung bertolak ke Gunung Guntur pada Sabtu (5/7) malam. Sembari melakukan pencarian dia mengaku banyak berdoa.

"Saya bermunajat, berdoa kepada yang kuasa. Saya meminta maaf kepada karuhun-karuhun di sana kalau kelakuan anak saya tidak sopan," katanya.

Agung mengaku sangat berterima kasih kepada tim SAR gabungan yang telah berhasil menemukan anaknya di Gunung Guntur.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads