Usai Blok Jongor Dirobohkan, Satpol PP Cirebon Awasi Dua Lokalisasi Lainnya

Cirebon - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) merobohkan pelacuran di Blok Jongor, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Tempat prostitusi legendaris yang berada di tepi Sungai Kalijaga Cirebon itu telah rata dengan tanah.

Tak hanya Blok Jongor, Satpol PP mengaku telah memantau dua tempat lainnya yang diduga dijadikan pelacuran. "Saya tidak mengatakan di Cirebon ini ada lokalisasi. Tapi, kita sedang mengawasi dua tempat. Masih kita pantau," kata Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat (Tribuntranmas) Satpol PP Kabupaten Cirebon Sugiharto saat berbincang dengan detikcom di kantornya, Sabtu (11/7/2020).

Iman mengatakan dua tempat yang diduga dijadikan pelacuran itu berada di wilayah Kecamatan Palimanan dan perbatasan antara Jateng-Jabar. "Kita belum memiliki bukti kuat. Kalau sudah ada bukti kuat praktik prostitusi, maka bisa kita lakukan langkah seperti kemarin (pembongkaran Blok Jongor)," kata Iman.

Iman mengaku pihaknya masih rutin merazia sejumlah tempat-tempat yang diduga dijadikan pelacuran. Untuk penanganan pekerja seks komersial (PSK) bekerjasama dengan Dinsos Cirebon dan Jabar.

Baca juga: Lokalisasi yang Tetap Buka Bahkan Saat Ramadhan Itu Kini Tinggal Nama

"Kalau ada yang terazia. Kita assesment dulu di Palimanan (panti rehabilitasi). Kalau iya PSK maka penanganan dilanjutkan oleh Dinsos Cirebon," kata Iman.

Menurut Iman, perkembangan bisnis esek-esek tersebut sejalan dengan kemajuan teknologi. Selain cara konvensional, tawar menawar secara tatap muka. Sejumlah PSK juga menawarkan jasanya dalam jaringan (daring) atau online.

"Sekarang tidak semua bentuknya warung kopi. Sekarang sudah online. Kami kesulitan melacaknya, sampai saat ini belum ke arah sana," kata Iman.

(ern/ern)