Ketua Divisi Logistik Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (GTPP Jabar) M Arifin Soedjayana mengatakan pembagian bansos tahap kedua ini ditargetkan selesai dalam dua minggu ke depan. Proses pembagian bansos diklaim lebih cepat karena proses validasi dan pemadanan data yang lebih akurat.
"Sekarang kita berharap di tahap kedua, dari tanggal 9 Juli hingga 22 Juli selesai. Mudah-mudahan bisa lancar, tinggal Sumedang yang perlu klarifikasi data. Saya berharap bantuan ini bisa tersalur besok. Pada tahap pertama memakan waktu 65 hari, karena tahap pertama mulainya lompat-lompat, terakhir penyaluran di awal Juni," ucap Arifin di Gudang Bulog Jabar, Kota Bandung, Rabu (8/7/2020).
Pada bansos tahap kedua ini, ada komoditas yang diubah dan ditambahkan. Salah satunya penggantian satu tray telur dengan susu UHT satu liter. Paket bantuan ini juga akan dilengkapi dengan masker lima lembar.
"Banyak berita kalau telur busuk, pecah, tidak tahan lama, telur infertil. Nah, akhirnya kita ganti dengan susu. Ini adalah hasil produksi para peternak sapi perah di Jabar. Dalam sehari bisa terproduksi 450 ton. Kerja sama Gabungan Koperasi Susu Indonesia dan industri pengolah susu," ujarnya.
Dari segi paket pun, kata Arifin, pengemasan kali ini lebih ringkas. Berbeda dengan kemasan bantuan tahap pertama yang mengikat tray telur di luar dus bantuan. "Kalau sekarang semuanya masuk di dalam, karena telur diganti susu. Jadi lebih memudahkan juga diantarkan PT Pos," tuturnya.
Sementara itu, pada bantuan tahap pertama, telah disalurkan bantuan ke 1.788.647 KRTS. Bantuan yang dikembalikan sebanyak 62.735 paket. "Jadi dari sisi persentase 3,5 persen. Kalau dipilah dengan data non-DTKS yang retur hanya 2,5 persen," katanya.
(yum/mso)