Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung melaporkan sejumlah fasilitas taman hilang akibat ulah tangan jahil.
Kabid Pertamanan DPKP3 Rike Siti Fatimah mengatakan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bandung pihaknya tidak menerima laporan kerusakan taman, melainkan pencurian.
"Kalau rusak tidak ada, pencurian iya," kata Siti di Balai Kota Bandung, Rabu (8/7/2020)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebut, fasilitas taman yang hilang yakni tempat sampah dan lampu taman.
"Misalnya tutup tempat sampah hilang, lumayan banyak berapa set. Banyak lampu bohlam hilang juga, jadi kerusakan tidak ada, tapi banyak yang hilang," ungkapnya.
Kejadian itu terjadi di beberapa taman, salah satunya di Taman Maluku, dan pihaknya kini masih melakukan pengecekan di taman lainnya.
"Taman Maluku, 12 tutup sampah hilang, kemudian lampu bohlam juga sama," ujarnya.
Menurutnya, fasilitas yang hilang itu sudah diganti dan dilengkapi kembali. "Sudah kita ganti," tambahnya.
Meski taman belum dilakukan relaksasi oleh Tim Gugus Tugas COVID-19 Kota Bandung, tapi masih banyak masyarakat yang bermain di taman. Pihaknya mengimbau masyarakat agar sama-sama menjaga fasilitas negara tersebut demi kepentingan bersama.
"Imbauannya, agar masyarakat ikut menjaga kebersihan taman, keindahan taman, karena tidak bisa pemeliharaan taman itu oleh kita saja tapi perlu kolaborasi dengan masyarakat pengguna agar taman tetap bersih dan terawat," jelasnya.
Rike menyebut meski saat ini masih dalam fase adaptasi kebiasaan baru (AKB), protokol kesehatan di taman sudah dilengkapi, salah satunya dengan menyimpan tempat cuci tangan portable.
"Di beberapa taman tematik sudah kita pasang westafel untuk mencuci tangan, lengkap dengan sabun dan papan informasi bagaimana cara mencuci tangan yang benar," ucapnya.
Tonton video 'Tiang Pengaman Tol Salatiga-Kartasura Raib Dicuri':
(wip/mud)