Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (GTPP Jabar) mengungkap dua klaster baru penyebaran virus Corona di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau new normal.
Dua klaster tersebut, yakni klaster pabrik di Kabupaten Bekasi dan satu lagi institusi pendidikan kenegaraan yang berada di wilayah Bandung Raya. Lalu bagaimana pengaruh klaster tersebut terhadap peta sebaran COVID-19 di Jabar?
Pantauan detikcom, dari laman Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar (Pikobar) terjadi kenaikan kasus selama sepekan terakhir. Paling mencolok terjadi pada 4 - 6 Juli 2020. Yang dimana pada 3-4 Juli terjadi kenaikan yang cukup drastis, dari 29 kasus menjadi 93 kasus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keesokan harinya (4-5 Juli) dari 96 kasus menjadi 106 kasus. Kemudian dari 5-6 Juli masih terjadi kenaikan kasus positif dari 106 menjadi 126 kasus.
Juru Bicara GTPP Jabar Berli Hamdani mengatakan, 126 kasus yang masuk pada 5-6 Juli berasal dari institusi kenegaraan tersebut. Dengan masuknya data tersebut, jumlah keseluruhan warga terkonfirmasi COVID-19 di Jabar mencapai 3.700 kasus per 6 Juli 2020.
"Kalau yang sudah dilaporkan di Pikobar dari institusi tersebut sekitar 126 yang positif. Tapi kami masih tracking dan tracing. Dan sebagai tindak lanjut kami akan melakukan tes masif ke semua institusi pendidikan se-Jabar yang berbasis asrama. Berita pastinya harus menunggu hasil PE puskesmas setempat," ujar Juru Bicara GTPP Jabar Berli Hamdani saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (7/7/2020).
Tonton video 'Tambah 1.268, Total Kasus Positif Corona di Indonesia Jadi 66.226':
Sementara itu pada 6-7 Juli 2020, terjadi penurunan angka kasus walau jumlahnya masih tinggi yakni 79 kasus. Hal itu membuat angka kasus terkonfirmasi di Jabar melambung ke angka 3.779 kasus.
Ketua GTPP Jabar Ridwan Kamil mengungkapkan saat ini telah melacak secara masif di dua klaster tersebut. Untuk klaster industri diketahui ternyata penularan mayoritas terjadi di tempat kos karyawan yang bekerja pada beberapa pabrik.
"Kita sudah lakukan tracing yang sangat masif karena ternyata dia ngekosnya berkumpul dengan karyawan dari pabrik lain. Tapi alhamdulillah sudah terkendali dari sisi penyebaran tidak terjadi penambahan yang masif," kata Kang Emil -sapaan Ridwan Kamil- di Mapolda Jabar.
Sementara untuk klaster institusi pendidikan kenegaraan, Kang Emil tak menyebut nama institusi maupun lokasinya. Namun pelacakan sudah dilakukan bahkan akan sampai pada uji usap (PCR) anggota keluarga yang bersangkutan.
"Tidak satu (institusi) tapi ada beberapa. Itu juga sudah di-tracing dan hari ini sampai minggu depan kita akan lakukan testing PCR kepada keluarganya," ujarnya.
Pada bulan Maret juga ditemukan empat klaster penyebaran COVID-19 di Jabar, di antaranya klaster Musda Hipmi Jabar di Karawang, Seminar Bisnis Syariah di Sentul Bogor, Persidangan Sinode Tahunan Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) di Kota Bogor, dan acara seminar keagamaan Gereja Bethel Indonesia (GBI) di Hotel Asri, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.