Calon mahasiswa yang selesai mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) SBMPTN di kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menjalani rapid test yang diselenggarakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Barat. Sejumlah calon mahasiswa sempat merasa takut dan khawatir mengikuti rapid test tersebut.
Calon mahasiswa asal Cimahi, Najwa Awalia (18), mengaku kaget tiba-tiba harus mengikuti rapid test setelah melaksanakan UTBK di UPI.
Meski kaget mengikuti rapid test, dia tidak merasa takut akan reaktif atau terpapar COVID-19. Karena selama ini, Najwa selalu menerapkan protokol kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perasaannya kaget, tadinya tidak menyangka bakal dites juga. Baru pertama kali, tidak merasa takut. Habis tes langsung ke sini. Harapannya, semoga hasilnya negatif," katanya saat ditemui seusai rapid test di kampus UPI, Jalan Setiabudi, Kota Bandung, Selasa (7/7/2020).
Berbeda dengan Najwa, Hasna Fauziah peserta kelahiran 2002 yang juga berasal dari Cimahi, sebelumnya pernah rapid test secara mandiri. Kata dia, rapid test sebelumnya disiapkan jika dibutuhkan untuk persyaratan UTBK tapi ternyata pihak kampus tidak mewajibkan surat bebas COVID-19.
"Sempat ikut tes hari Sabtu (4/7) lalu buat persiapan UTBK," kata Najwa.
Najwa melakukan tes di Puskesmas terdekat dan diantar oleh orang tuanya. Saat mengikuti tes yang pertama, Hasna mengaku takut dan khawatir, karena membaca prosedur peserta yang reaktif tidak diperbolehkan mengikuti UTBK.
"Jadi aku tuh takut kalo gitu misalnya reaktif ga bisa ikut ujian. Sedangkan kan rapid itu walaupun reaktif belum tentu COVID. Jadi takut aja gitu," ujar Najwa.
Setelah mengikuti tes yang pertama dan ikut juga rapid test di lokasi ujian, peserta yang mendaftar ke Institut Pertanian Bogor (IPB) ini merasa lebih tenang dan tidak merasa khawatir reaktif.
Ada juga Mirza Rayhan (18) pemuda asal Cipanas, Garut yang turut hadir dalam rapid test. Dia merasa bersyukur dapat mengikuti rapid test yang diadakan oleh Satgas Jabar.
"Bersyukur bisa ikut karena sebelumnya belum pernah rapid test. Harapannya pandemi semoga cepat selesai dan kembali normal," kata Ray, panggilan Mirza Rayhan.
Baca juga: 9 Orang Tunanetra Ikuti UTBK di Kampus UPI |
Koordinator Rapid Test Gugus Tugas COVID-19 Jawa Barat Devy Chatrin mengatakan, sasaran rapid test di UPI yaitu bagi 164 orang dengan rincian 119 peserta dan 45 orang panitia.
Selama pelaksanaan, dia mengatakan, tidak mengalami kesulitan karena dari peserta UTBK dan panitia menaati protokol kesehatan dan berjalan tertib. "Untuk pelaksanaannya sih ga ada kesulitan, sudah lebih baik dari sisi penataan panitia UPI sendiri untuk pesertanya kan di random sampling," ujar Devy.