Status level kewaspadaan virus Corona di Kabupaten Pangandaran turun menjadi zona kuning dari sebelumnya zona biru. Pada pekan ini penambahan pasien konfirmasi positif Corona atau COVID-19 di Kabupaten Pangandaran bertambah enam orang.
Munculnya temuan kasus positif ini terjadi setelah dilakukan tes swab massal terhadap berbagai kalangan masyarakat. Hingga Jumat (3/7/2020), Kabupaten Pangandaran membukukan total 17 kasus positif Corona. Rinciannya sembuh 7 orang, menjalani isolasi mandiri 3 orang dan 7 orang masih menjalani perawatan.
Sementara itu sejak 1 Juli 2020, Pemkab Pangandaran melonggarkan aktivitas pariwisata. Kebijakan yang semula mewajibkan semua pengunjung menjalani tes rapid, saat ini dihapus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikcom, sejak pelonggaran itu, terjadi peningkatan kunjungan wisatawan ke Pangandaran. Termasuk pada Jumat (3/7/2020), menjelang akhir pekan ini sejumlah wisatawan mulai berdatangan.
Kondisi ini membuat resah para pelaku wisata di Pantai Pangandaran. Mereka yang baru saja bersemangat menyambut kedatangan wisatawan harus didera kabar Pangandaran jadi zona kuning.
"Tapi kan yang positif itu bukan di kawasan wisata, jadi di kawasan wisata mah aman," kata Marini (38), pedagang suvenir di pantai barat Pangandaran.
Dia mengatakan para pelaku wisata di Pangandaran sudah berkomitmen untuk menerapkan protokol kesehatan. Sehingga, kata dia, pelaku wisata meminta agar aktivitas pariwisata tidak ditutup.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan pihaknya tengah mengevaluasi berkaitan level kewaspadaan itu. "Untuk saat ini evaluasi fokus kepada enam pasien positif Corona yang baru kami temukan. Sedang kami cari tahu mengapa mereka bisa terpapar. Kemudian menunggu hasil swab dan hasil kontak tracing apakah kasus ini menjadi klaster atau tidak," kata Jeje.
Hasil penelusuran kontak enam pasien positif Corona itu, menurut Jeje akan menjadi pertimbangan langkah selanjutnya. "Biar kami bisa cepat ambil langkah penanggulangan. Termasuk analisa bagaimana korelasinya dengan aktivitas pariwisata," tuturnya.
Namun, menurut Jeje, pelonggaran pariwisata dan angkutan umum sejak awal memiliki periodisasi evaluasi yakni setiap dua pekan. Sehingga situasi yang terjadi saat ini pun pasti akan dievaluasi dua pekan sejak 1 Juli.
Ia mewanti-wanti agar masyarakat dan pelaku wisata semakin waspada dan benar-benar mematuhi protokol pencegahan penyebaran COVID-19. "Kami melakukan tes swab totalnya sudah 4.000 warga. Ditemukan 6 positif, mayoritas tokoh agama. Jadi wajar kalau jadi zona kuning. Tapi sejauh ini di Pangandaran tak ada klaster penularan," ucap Jeje menegaskan.