Seorang bocah berusia 8 tahun warga Kelurahan Setiamanah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi meninggal dunia akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) pada Mei lalu.
Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Kota Cimahi Romi Abdurahkman mengatakan bocah tersebut mengalami syok saat menjalani perawatan di rumah sakit.
"Iya betul ada seorang pasien DBD meninggal dunia. Anak perempuan berusia 8 tahun warga Cimahi Tengah. Kondisinya sudah syok saat dibawa ke rumah sakit," ungkap Romi, Jumat (3/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan, hingga Mei 2020 kasus DBD di Kota Cimahi sebanyak 214 kasus. Rinciannya 55 kasus di bulan Januari, 59 kasus di bulan Februari, 42 kasus di bulan Maret, 40 kasus di bulan April, dan di bulan Mei 18 kasus.
"Kalau melihat data dan melihat masa penularan sebetulnya sudah cenderung menurun. Bukan masa puncak penularan lagi," katanya.
Pihaknya meminta masyarakat Cimahi tetap mewaspadai bahaya DBD meskipun sudah bukan puncaknya lagi. Sebab Kota Cimahi merupakan salah satu daerah endemis DBD mengingat padatnya rumah penduduk.
"Jadi memang Cimahi ini setiap tahunnya selalu ada kasus DBD terutama di wilayah yang padat penduduk. Makanya masyarakat wajib terus mewaspadai DBD," bebernya.
Gejala klini DBD saat menyerang seseorang biasanya ditandai dengan demam tinggi, sakit kepala, pegal, linu, mual, nyeri sendi, muncul bintik merah, hingga mimisan. Jika merasakan gejala tersebut, masyarakat diimbau segera memeriksakannya ke fasilitas kesehatan.
"Gejala awalnya itu panas dulu, kalau tinggi dan naik turun maka langsung periksakan ke dokter atau faskes terdekat. Kalau sudah parah, bisa sampai mimisan," tegasnya.
(mud/mud)