"Tahun kemarin karena cuaca panas yang ekstrem bisa menyebabkan percikan api hingga terjadinya kebakaran lahan atau hutan," kata Kepala BPBD Sumedang Ayi Rusmana, di Sumedang, Selasa (30/6/2020).
Selain kondisi cuaca, kebakaran hutan juga terjadi akibat ulah manusia. Seperti membuang rokok sembarangan hingga memicu kebakaran.
"Ada yang emang karena human error (kelalaian manusia), seperti bakar-bakar di sekitar lahan dan gunung (hutan) apalagi buang puntung rokok sembarangan," katanya.
Untuk itu pihaknya mulai meningkatkan kesiagaan dan terus berkoordinasi dengan mengakses informasi terbaru prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan juga pihak Perhutani.
"Sedini mungkin kami melakukan pencegahan, antisipasi, mitigasi dan sosialisasi kepada masyarakat yang berada di sekitar hutan," ujar Ayi.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Sumedang, pada musim kemarau tahun 2019 lalu, jumlah kebakaran hutan dan lahan mencapai 91 kali kejadian. Jumlah kasus tersebut cukup tinggi.
"Antisipasinya, sedini mungkin antisipasi baik itu sumber daya manusia, peralatan dan intinya lebih kepada pencegahan dengan memberikan imbauan kepada masyarakat," ujar Ayi.
(mso/mso)