Pasar Buku Palasari Bandung Kembali Bergeliat di Era New Normal

Pasar Buku Palasari Bandung Kembali Bergeliat di Era New Normal

Yudha Maulana - detikNews
Selasa, 30 Jun 2020 13:36 WIB
Pasar buku palasari mulai bergeliat saat memasuki adaptasi kebiasaan baru
Pasar buku palasari mulai bergeliat saat memasuki adaptasi kebiasaan baru (Foto: Yudha Maulana)
Bandung -

Pasar Buku Palasari kembali bergeliat. Aktivitas jual beli mulai terlihat lagi di tempat perbelanjaan buku yang terletak di Kecamatan Lengkong, Kota Bandung itu. Sebagian besar pedagang buku pun mulai kembali membuka tokonya di era adaptasi kebiasaan baru ini (AKB).

Yedi (56) terlihat cekatan mengambilkan buku matematika untuk SD dari tumpukan buku pelajaran yang dipajang di depan tokonya. Ia menyodorkan buku tersebut kepada pengunjung toko sambil menyebut jumlah potongan harga untuk sejumlah buku yang lainnya.

"Perlahan mulai ramai lagi, tapi enggak seramai tahun lalu. Mungkin sekarang tahun ajaran baru juga siswanya belajar dari rumah, jadi kita tidak bisa memprediksi kapan ramainya," ujar Yedi saat dijumpai di tokonya, Selasa (30/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan, biasanya menjelang tahun ajaran baru, banyak siswa dan mahasiswa mulai mencari buku di Palasari. Namun, pandemi membuat ekonomi pedagang babak belur karena sepinya pengunjung.

"Puncaknya biasanya seminggu setelah masa orientasi selesai, atau seminggu setelah masuk. Biasanya itu puncaknya, nah kalau sekarang belum terlalu signifikan, walau sudah ada yang datang satu atau dua," kata pria yang berjualan buku sejak 1983 itu.

ADVERTISEMENT

Pantauan detikcom, sejumlah pedagang mulai membuka toko pada pukul 11.00 WIB. Pengunjung pun mulai terlihat di dalam komplek pertokoan walau jumlahnya tak banyak.

"Biasanya sih buka jam 8 pagi itu sudah termasuk siang, tapi kalau sekarang buka pagi pun kalau tidak ada yang beli mau apa, jadinya mulai pada buka jam 10 - 11an," katanya.

Rachmat (45) pedagang buku lainnya mengatakan, pihaknya sempat kucing-kucingan dengan aparat untuk membuka toko. "Kalau tidak buka enggak ada pemasukan, mau buka ngadu peruntungan juga khawatir ada petugas," ujarnya.

Sejauh ini tren penjualan buku di Palasari perlahan mulai menurun. Ia menyebut banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut, diantaranya penerbit yang langsung menjual buku ke tangan konsumen.

"Kalau sekarang guru juga biasanya membeli buku langsung dari penerbit, tidak melalui pasar. Kita pedagang bisa kasih diskon 30 persen, tapi dari penerbit bisa ngasih diskon 35%," kata Rachmat.

(yum/mud)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads