Cerita Srikandi Gowes di Tanjakan Langit Gunung Puntang

Cerita Srikandi Gowes di Tanjakan Langit Gunung Puntang

Siti Fatimah - detikNews
Senin, 29 Jun 2020 21:24 WIB
Cerita wanita asal Bandung yang jadikan bersepeda kebutuhan hidup
Cerita wanita asal Bandung yang jadikan bersepeda kebutuhan hidup (Foto: Siti Fatimah)
Bandung -

Animo bersepeda juga dirasakan perempuan-perempuan tangguh yang menamai mereka dengan 'srikandi'. Dewi Luran (42) salah satu srikandi asal Kota Bandung punya pengalaman unik hingga bersepeda bukan hanya menjadi hobi saja tapi juga kebutuhan hidupnya.

Salam dua pedal membuka perbincangan bersama detikcom. Dia bercerita pertama kali mulai bersepeda pada 2016 lalu, dari mulai jalanan aspal Baleendah, Bojong Malaka, Ranca Manyar, dan Dayeuh Kolot hingga trek Gunung Puntang dan Curug Mantan pernah ia lewati.

Bersama dengan enam rekan gowes srikandi, Dewi bergabung dengan komunitas Gowes Baraya Bandung (GBB) dengan tagline-nya Sagowes Sajuta Baraya. Trek pertamanya bersama komunitas ini ke daerah Ciwidey, Kabupaten Bandung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak sengaja kami ketemu sama anggota (GBB) di Banjaran, terus coba ikut gowes bareng ke daerah Ciwidey. Sebelumnya ga berani jauh-jauh karena kami perempuan dan tidak tahu trek jalan sepeda," katanya saat dihubungi detikcom, Senin (29/6/2020).

Berbeda dengan gowes di jalan yang memiliki banyak resiko kecelakaan dan bike line yang belum maksimal, Dewi lebih memilih trek yang banyak menceritakan alam raya. Sesekali dia berbagi pengalamannya di media sosial. "Jadi istilahnya ngasruk ya, ke daerah pedalaman atau pegunungan," kata Dewi.

ADVERTISEMENT

Setelah bergabung di komunitas GBB, Dewi ikut gowes bareng (gobar) ke Gunung Puntang, ada salah satu trek yang berkesan baginya hingga dia mendapat julukan 'Putri Langit'.

"Ceritanya waktu itu gowes bareng (gobar) ke Puntang. Kami 'ngasruk' ke tanjakan langit, kalau dibayangkan tanjakan langit itu seperti menengadah ke langit itu berapa derajatnya. Yang pake motor trail aja kita ngeliatnya kaya liat jurang di tengah hutan," kata Dewi saat menceritakan pengalamannya.

Di atas tanjakan langit, kata dia, ada sebuah papan bertuliskan tanjakan langit. Konon katanya, trek sepeda ini ditemukan oleh goweser pendahulunya dan kemudian memberikan nama pada trek sepeda tersebut.

"Pada saat di tanjakan langit itu, saya posting di facebook. Foto di papan tulisan dengan kata-kata 'aku putri langit di tanjakan langit,' jadi sejak itu semuanya manggil putri langit, jadi sekarang pun tanpa disengaja suka dipanggil putri langit," tuturnya.

Baginya, bersepeda adalah olahraga yang sehat dan mudah. "Awalnya memang capek, tapi kalau ke sini-ke sini ga gowes jadi sakit badannya. Itu sih positifnya, suka dukanya ya kalau ketemu tanjakan. Kalau sekarang biasa saja, pokoknya kalau tidak kuat dorong saja yang penting sampai," pungkasnya.

(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads