Aksi tidak terpuji dilakukan oknum pedagang bakso cuanki yang meludahi makanannya di Kembangan, Jakarta Barat viral di media sosial. Apa kata pedagang cuanki lainnya?
Kejadian itu disayangkan oleh Hendar, penjual bakso cuanki yang biasa berjualan di sekitar Balai Kota Bandung.
"Tidak tahu ada kejadian itu, tapi kata teman lagi rame," kata Hendar (45) penjual bakso cuanki asal Cianjur Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hendar menyebut, kejadian itu sangat disayangkan sekali, pasalnya memberikan citra buruk bagi para penjual bakso cuanki lainnya.
"Kalau mau usaha sukses harus jujur," ucapnya.
Meski demikian, belum ada dampak terhadap jualannya. "Belum ada, itukan kejadiannya di Jakarta," ujarnya.
Hendar menuturkan, ia berjualan bakso cuanki lebih dari 15 tahun. "Udah lama, sejak Wali Kota Dada Rosada," tuturnya.
Ia menambahkan, ia berjualan bersama 7 teman lainnya yang sama-sama warga Cianjur dan Tasikmalaya. "Ini cuanki nya saya ngambilagi, ada bosnya, di yang lain juga sama," pungkasnya.
Dadan (45), penjual cuanki di sekitar Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung merasa dirugikan dengan oknum pedagang cuanki yang meludahi mangkuk pelanggannya untuk tujuan penglaris. Cara itu, selain bertentangan dengan ajaran agama, juga akan membuat pedagang cuanki lainnya dipandang buruk.
"Kalau mau laris, cara yang paling manjur itu ya doa ibu, doa istri dan anak. Kalau mau dapat pelanggan ya berikan pelayanan yang baik, kitanya harus ramah," kata Dadan saat ditemui.
Selain ramah, komunikasi yang baik dengan pelanggan bisa membuat dagangannya laris manis. "Saya punya langganan, ada satu keluargalah. Mereka enggak mau kalau jajan di tukang cuanki yang lain, bukan karena penglaris. Tapi saya mengerti apa yang mereka mau, misal anaknya sukanya siomay yang masih agak keras, tetehnya suka cuanki enggak pakai seledri," katanya.
Ia pun berharap, masyarakat tidak takut untuk membeli cuanki dari pedagang lainnya. Pasalnya, tidak semua cuanki melakukan hal tersebut. "Intinya sopan, ramah, komunikasi bagus, kalau saya sih anti kalau pakai magis-magis gitu, takut enggak berkah dagang juga," kata Dadan yang sudah belasan tahun menjajakan cuanki.