Enam pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Cirebon terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Satgas Saber Pungli Jabar. Seorang di antaranya menjabat sebagai kepala bidang (Kabid).
Bupati Cirebon Imron Rosyadi mengatakan proses pelayanan pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik tetap berjalan, kendati salah satu pejabatnya terjaring OTT. "Pelayanan saya instruksikan jangan sampai berhenti karena kasus tersebut. Masyarakat tetap harus dilayani," kata Imron kepada detikcom di kantornya, Jalan Sunan Kalijaga, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (26/6/2020).
Imron mengatakan kejadian OTT tersebut harus menjadi pelajaran bagi dinas lainnya. Ia mengaku akan mengevaluasi seluruh pelayanan agar kejadian tersebut tak terulang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini harus menjadi cambuk bagi dinas lain. Harus evaluasi, ada sistem yang harus diganti. Sanksi tegas pasti ada," kata Imron.
Sekadar diketahui, pada Rabu (24/6) kemarin, Satgas Saber Pungli Jabar melakukan OTT terhadap enam pegawai Disdukcapil Kabupaten Cirebon. Dari enam pegawai yang diamankan itu, tiga di antaranya merupakan ASN. Salah satunya adalah kabid.
Baca juga: Satu Pasien COVID-19 di Cirebon Sembuh |
Kepala Disdukcapil Kabupaten Cirebon Mochamad Syafrudin mengatakan enam pegawainya yang diamankan Satgas Saber Pungli Jabar berasal dari Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk.
"Mereka (Satgas Saber Pungli) ingin mengonfirmasi beberapa hal kepada teman-teman kami yang di (Bidang) Pelayanan Pendaftaran Penduduk. Lima orang staf dan satu kepala bidang," kata Syafrudin kepada awak media di kantor Bupati Cirebon, Jalan Sunan Kalijaga Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Kamis (25/6).
Syafrudin menuturkan keenam pegawainya yang diamankan Satgas Saber Pungli tersebut berkaitan dengan pelayanan pencetakan KTP elektronik.