Selain bisa memeras keringat, bersepeda di sirkuit BMX minicross memberikan sensasi yang berbeda. Adrenalin meledak-ledak karena harus melakukan manuver jumping, meluncur di turunan atau gowes miring di tikungan.
Lalu apa saja tips yang harus diperhatikan bagi seorang pemula agar bisa menikmati tantangan bermain minicross.
1. Selalu gunakan alat penunjang keselamatan
"Yang pertama dan utama adalah mengenakan alat penunjang keselamatan. Helm, pelindung dada, lutut dan sikut serta gunakan sepatu. Itu penting untuk mengurangi risiko cedera seandainya crash," kata Suswanto, Ketua Pangandaran BMX Team.
2. Sepeda BMX yang memenuhi standar
Setidaknya gunakan sepeda BMX dengan rangka berbahan aluminium. Bahan ini dianggap lebih ringan dan cocok untuk pemula. "Idealnya berbahan carbon, tapi selain harganya mahal, jika belum mahir bahan carbon rawan patah. Jadi untuk pemula cukup bahan aluminium saja," kata Suswanto. Selain itu penyesuaian di bagian roda dan gearset juga perlu dilakukan. Lantas berapa kocek yang harus dikeluarkan untuk membeli sepeda itu. "Kalau untuk BMX anak-anak harganya sekitar Rp 2,5 juta. Kalau dewasa ya tentu lebih mahal," kata Suswanto.
3. Kuasai teknik-teknik dasar
Salah satu teknik dasarnya adalah membiasakan posisi pedal sejajar saat sedang bermanuver. Posisi kaki kanan dan kiri menapak pedal sejajar.
"Kan supaya kaki tidak nyangkut pas mau jumping atau meluncur. ," kata Raffi Fadli Hidayat, minicrosser yang pernah menyabet juara tingkat Jawa Barat. Posisi kaki seperti itu memberikan ground clearance yang maksimal.
"Teknik dasar lainnya yaitu selalu tempatkan ban belakang mendarat pertama setelah jumping. Kalau ban depan yang pertama mendarat bahaya, bisa jatuh atau sepedanya rusak," kata Raffi.
Selain itu dia juga memberikan tips agar tak ragu menambah kecepatan saat melibas berm atau tikungan setengah lingkaran. "Kalau posisinya sudah pas, kayuh saja. Rasanya enak sekali kalau belok di berm itu, nikung sambil badan miring" kata Raffi.
4. Latih kekuatan fisik
Sepeda BMX didesain tanpa memiliki suspensi atau peredam kejut, sehingga butuh kekuatan ekstra terutama di bagian tangan dan bahu. Fisik harus kuat agar bisa tetap konsentrasi menghadapi beragam rintangan di lintasan. "Kalau sudah lelah jangan memaksakan. Karena fisik yang lelah, akan membuat kita kurang fokus, jadinya malah celaka," kata Neng Dewi, mincrosser perempuan.
5. Buang rem depan
Hampir semua sepeda BMX minicross tak memasang rem depan. Sistem penghentian laju roda depan itu sengaja dihilangkan untuk menekan risiko kecelakaan. "Kalau sedang jumping, lalu direm depan, itu pasti "ngajuralit" (tergelincir). Makanya rem depan tak dipasang," kata Suswanto.
Selain itu penggunaan rem depan di lintasan tanah juga rawan membuat sepeda tergelincir. Sehingga banyak yang memilih tidak memasang rem depan.
6. Siapkan nyali besar
Keberanian yang ditunjang penguasaan teknik tentu merupakan perpaduan ideal bagi seorang minicrosser. Namun bagi minicrosser anak-anak, ada orang yang lebih deg-degan dari dirinya. Yakni orangtua.
"Khawatir pasti ada, namanya melihat anak-anak yang kita sayangi melakukan olahraga ekstrim. Jadi selain nyali anak, nyali ibunya pun harus besar," kata Dita ditemani Evi, saat menyaksikan anaknya berlatih.
Rada khawatir itu diredam dengan memastikan alat penunjang keselamatan digunakan oleh anak-anaknya. "Kadang anak kita mah senang-senang saat jumping atau nikung, padahal ibunya deg-degan. Tapi pada akhirnya bangga juga karena mereka punya hobby yang positif," kata Dita.