Alokasi anggaran di refocusing APBD Banten tahap ketiga untuk penanganan COVID-19 sampai Rp 2,1 triliun. Hal ini diungkapkan Kepala Biro Bina Perekonomian Pemprov Banten Ahmad Syaukani dalam webinar Diseminasi Perekonomian Banten Periode Mei 2020 bersama Bank Indonesia.
Untuk sektor kesehatan, alokasinya sebesar Rp 266 miliar, penanggulangan dampak ekonomi dialokasikan Rp 245 miliar, bantuan keuangan ke kabupaten kota sebesar Rp 440 miliar dan bantuan dalam bentuk jaring pengaman sosial Rp 1,1 triliun.
"Tiga program itu kesehatan, penanggulangan dampak ekonomi, jaring pengaman sosial dan bantuan keuangan kabupaten kota," ujar Syaukani, Selasa (23/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyatakan anggaran tersebut adalah tiga kali refocusing anggaran dalam bentuk belanja tidak terduga saat bencana non-alam akibat pandemi Corona. Sifatnya adalah darurat penyelamatan.
Khusus untuk program recovery ekonomi bagi yang terdampak, ada anggaran Rp 245 miliar yang programnya dijalankan oleh organisasi perangkat daerah (OPD). Pihak terlibat adalah Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman.
Kemudian ada Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas Kepemudaan dan Olah Raga, Dinas Pariwisata dan Dinas Pendapatan Daerah. Saat ini, proses anggaran tersebut sedang dilakukan verifikasi oleh inspektorat. Akan disiapkan Pergub untuk pelaksanaan penganggaran Rp 2,1 triliun itu.
Lebih lanjut, Syaukani menuturkan, Pemprov Banten mendukung jalannya roda perekonomian di masa new normal. Namun, kegiatan perdagangan, distribusi sampai jasa harus menerapkan protokol kesehatan.