Berdasarkan pantauan detikcom di lapangan, hilir-mudik kendaraan pengangkut hewan terus terjadi di pasar tersebut. Para pedagang dan penjual hewan tampak memadati setiap sudut pasar.
Kerumunan orang dimana-mana dengan tanpa memperhatikan protokol kesehatan. Bahkan banyak di antara mereka yang tidak menggunakan masker serta tidak menjaga jarak aman.
Menurut Kasubag UPTD Pasar Hewan Dang Amal, pihaknya sudah melakukan dan menyediakan fasilitas sebagai pendukung protokol kesehatan. Imbauan menggunakan masker kerap di gaungkan, namun diakui banyak warga yang membandel.
"Kalau SOP dari awal kita sudah menyiapkan. Pertama anjuran kepada peternak agar menggunakan masker, cuci tangan dan juga kita ada disinfektan penyemprotan ke kendaraannya. Tapi dalam kenyataannya masyarakat atau peternak ada yang membandel," ucapnya, Senin (22/06/2020).
Dia mengungkapkan, dibukanya kembali pasar hewan karena saat ini Purwakarta masuk dalam zona biru Corona. Tim gugus tugas mengizinkan pasar hewan di Kecamatan Babakancikao, Wanayasa, Bojong dan Plered untuk beroperasi.
Diketahui pasar-pasar hewan tersebut bukan hanya berasal dari pedagang dan pembeli lokal purwakarta. Mereka datang dari sejumlah kota di Jawa barat bahkan luar provinsi.
Kondisi itu dikhawatirkan menjadi cluster baru penyebaran virus COVID-19. Salah satu warga mengaku resah akan adanya pasar hewan yang sudah beroperasi di wilayahnya. Ia meminta agar para pedagang dan penjual lebih tertib dalam menjalankan protokol kesehatan.
"Ya saya sebagai warga Purwakarta merasa khawatir karena para penjual hewan ini kebanyakan dari luar kota. Kami khawatir ada beberapa di antara mereka yang tidak terlihat tapi mereka terpapar. Tidak apa-apa mulai buka juga asal seimbang dengan protokol kesehatannya," ujar Heru Kurniawan.
(mso/mso)