Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengajak koperasi untuk menjadi solusi bagi pelaku usaha mikro dan ultra mikro. Sebab dalam masa pandemi COVID-19 ini banyak pelaku UMKM yang terdampak.
"Koperasi atau BMT (koperasi syariah) harus menjadi solusi masalah keuangan anggotanya, khususnya pelaku usaha mikro dan ultra mikro. Mereka butuh pembiayaan yang mudah. Percuma murah kalau sulit diakses," kata Teten saat berdialog dengan beberapa anggota koperasi di Jalan Padasuka, Kota Bandung, Sabtu (20/6/2020).
Teten mencontohkan soal praktik ekonomi di pasar tradisional. Menurutnya, ketika para pedagang membutuhkan modal, yang selalu menjadi solusi adalah kelompok rentenir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ambil contoh di pasar-pasar tradisional, ketika para pedagang membutuhkan modal, yang selalu hadir adalah kelompok rentenir. Rentenir paham betul kebutuhan modal pelaku usaha di pasar tradisional. Nah, tugas koperasi termasuk BMT yang harus masuk ke sana," ujarnya.
Ia menjelaskan, koperasi atau BMT harus memahami kebutuhan pelaku usaha anggotanya, dengan memberikan kemudahan dalam memperoleh akses pembiayaan. Bahkan, Teten menginginkan ke depan seluruh pembiayaan UMKM melalui koperasi. Dengan catatan, seluruh koperasi yang bergerak di sektor simpan pinjam berkinerja dan berpredikat baik.
"Saya akui, meski KUR jumlahnya besar dan berbunga sangat murah, namun tidak mudah bagi UMKM untuk mengaksesnya," ucap Teten sambil menambahkan agar koperasi dapat masuk ke sektor-sektor unggulan, seperti komoditi pangan, perikanan, dan perkebunan.