Kawasan Puncak dipilih karena kerap menjadi tempat keramaian, banyak juga warga dari lintas daerah yang datang ke daerah wisata primadona di Jabar tersebut. Pekan lalu, daerah ini menjadi sorotan karena kepadatan dan banyaknya warga yang abai mematuhi protokol kesehatan.
"Dari Divisi Pengamanan dan Penanganan COVID-19 pada Sabtu kita akan lakukan operasi gabungan di daerah Puncak. Pada operasi gabungan itu terdiri dari TNI-Polri, Divisi Pengamanan dan Pelacakan, Satpol PP, rencananya akan di beberapa titik tempat tes swab dan rapid tes," ujar Ketua Divisi Pengamanan dan Penanganan GTPP Jabar Dedi Supandi, di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (19/6).
Rencananya, pemeriksaan akan dipusatkan di sekitar daerah yang berpotensi menjadi pusat kerumunan seperti Danamon, Masjid Atta'awun dan daerah Puncak Pass. "Gugus tugas lokal juga akan datang untuk melakukan woro-woro atau sosialisasi," katanya.
Dedi mengatakan, sedianya tempat wisata di Bogor belum sepenuhnya dibuka. Namun, banyak warga yang ingin menikmati pemandangan di wilayah Puncak, termasuk dari luar kota. "Kenapa kita cari di Puncak, jika dibiarkan Bogor akan sulit untuk menginjak status biru, sampai saat ini masih kuning dan kuning," katanya.
"Hotel dan restoran pun jarang yang buka, tetapi warung-warung kecil buka dan ada kerumunan yang terjadi," katanya.
Hingga Jumat (19/6) pukul 15.14 WIB, jumlah keseluruhan warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Jabar sebanyak 2.758 orang. 1.356 masih menjalani perawatan, 1.231 orang sembuh dan 171 lainnya meninggal dunia.
"Data COVID-19 meningkat, mungkin karena kita melakukan tes masif di berbagai tempat, yang meninggal hari ini bertambah dua orang," ujar Juru Bicara GTPP Jabar Daud Achmad.
(yum/mso)