Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat hari ini, Kamis (18/6/2020) dari mulai sidang oerdan petinggi Sunda Empire hingga Syifa gadis cantik asal Kota Bandung yang kabur ke Garut sudah kembali ke rumahnya.
Raden Rangga cs Didakwa Sebar Berita Bohong hingga Buat Keonaran
Tiga petinggi Sunda Empire didakwa membuat keonaran dengan kemunculan kelompok tersebut. Narasi yang diumbar kelompok itu dianggap sebagai berita bohong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu terungkap saat jaksa dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat membacakan surat dakwaan dalam sidang yang digelar secara virtual di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Kamis (18/6/2020). Dalam sidang ini, tiga terdakwa, yakni Nasri Banks, Raden Ratna Ningrum, dan Raden Rangga Sasana, berada di rutan Mapolda Jabar.
"Mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan, dengan menyiarkan berita atau pemberitaan bohong, dengan sengaja menerbitkan keonaran di kalangan rakyat," ucap jaksa Kejati Jabar Suharja saat membacakan surat dakwaan.
Jaksa menyatakan, berdasarkan keterangan para terdakwa, kekaisaran Sunda Empire ini didirikan oleh Alexander The Great, yang berdasarkan pengakuan terdakwa, Raden Ratna Ningrum merupakan keturunan atau penerus dari Alexander The Great yang memiliki kekuasaan seluruh dunia.
"PBB, NATO, Pentagon, dan World Bank didirikan oleh Kaisar Sunda Empire di Gedung Isola, Bandung, merupakan berita bohong karena tidak sesuai dengan fakta sejarah," kata jaksa.
Jaksa juga menyatakan kelompok Sunda Empire kerap menggelar beragam acara pada 2019. Beberapa kegiatan yang dilakukan di Bandung itu direkam dan diunggah ke media sosial Sunda Empire dengan nama Alliance Press International dan disebarluaskan.
"Hal tersebut dilakukan oleh terdakwa dengan maksud untuk menerbitkan atau menimbulkan keonaran atau kegaduhan di masyarakat, khususnya masyarakat Sunda. Karena pemberitaan bohong tersebut, sebagian masyarakat menganggap benar adanya, sehingga dengan menyiarkan berita atau pemberitaan bohong yang terdapat di dalam video yang berisi kegiatan atau aktivitas Sunda Empire tersebut telah menimbulkan keonaran di kalangan masyarakat Sunda. Karena telah mengotori dan mengusik keharmonisan masyarakat khususnya masyarakat Sunda," tutur jaksa.
Ketiga terdakwa didakwa pasal antara lain dakwaan kesatu Pasal 14 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 KUHP juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, dakwaan kedua Pasal 14 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 KUHP juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dan ketiga Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 KUHP juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Akun IG Diduga Milik Biduan 'Seks Gangbang' Garut Eksis Lagi
Sebuah akun Instagram yang diduga milik VA, terpidana kasus video 'Seks Gangbang' Garut, eksis lagi. Akun itu update status beberapa hari lalu.
Sejumlah follower mengaku melihat unggahan Instastory pada akun itu pada Selasa (16/6) lalu. Salah seorang yang melihat unggahan tersebut adalah Evan Saepul Rohman, warga Garut. Menurut Evan dia melihat langsung unggahan tersebut.
"Saya kaget pas buka-buka Instagram ada Instastory itu. Kemudian langsung saya buka," kata Evan.
Evan menjelaskan ada beberapa unggahan yang muncul di akun tersebut. Akun ini mengunggah foto yang ditambahi tulisan.
"Ada tiga unggahan. Yang dua berupa foto bagian tubuh ditambah kata-kata. Kemudian yang satu lagi hanya kata-kata saja berlatar hitam," kata Evan.
Evan menduga kuat akun tersebut merupakan akun asli milik sang biduan tersebut. ''Saya follow akun itu sejak pertama ramai kasusnya," tutup Evan.
Menanggapi hal tersebut, Asri Vidya Dewi, kuasa hukum VA, mengatakan pihaknya saat ini tengah mendalami unggahan dan akun yang diduga milik VA itu. Asri memastikan bukan VA yang mengunggah foto-foto itu.
"Bukan dari VA. VA enggak pegang handphone di rutan," ucap Asri saat dikonfirmasi detikcom via sambungan telepon.
Pedagang Pecel Lele di Bogor Dirampok, Uang Raib-Anak Dianiaya
Rumah milik Anis (40), pedagang pecel lele, di Kelurahan Tegalega, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor disatroni perampok. Tidak hanya mencuri uang, pelaku juga sempat menganiaya dua anak Anis, ZD dan KA.
Anis mengatakan peristiwa perampokan tersebut terjadi ketika ia dan suaminya sedang berada di luar rumah untuk membagikan sembako untuk anak-anak yatim dan anak jalanan. Sementara di rumah, hanya ada dua anaknya yang sedang menunggu guru lesnya datang.
"Kejadiannya memang sudah dua pekan, dua hari sebelum lebaran, tapi sampai sekarang pelaku belum tertangkap. Dan anak saya sampai sekarang masih trauma sekali, selalu ketakutan. Lukanya juga belum pulih," kata Anis ketika dikonfirmasi.
Ania menyebut, pelaku tega menganiaya kedua anaknya itu karena dipergoki saat pelaku masuk lewat jendela.
"Menurut cerita anak saya, pelaku masuk lewat jendela, dia congkel itu jendela. Nah terus dipergokin kan sama anak saya, terus anak saya yang laki-laki itu refleks lempar pelaku pakai pisau buah," cerita Anis.
"Pelaku marah kan, terus anak-anak saya itu disiram pakai air cabai," sambungnya.
Tidak hanya itu, pelaku kemudian menganiaya KA dan ZD menggunakan linggis.
"Anak-anak saya masih kecil, dipukul pelaku di kepala pakai ujung linggis, bahunya juga dipukul pakai linggis. Mereka luka parah, mas. Mereka anak-anak, dianiaya seperti orang dewasa. Anak saya sudah jatuh, lalu bangun, terus dipukul lagi, tega sekali mas," sebut Anis.
Usai menganiaya ZD dan KA, pelaku kemudian memaksa keduanya menunjukkan tempat penyimpanan uang milik kedua orangtua mereka.
"Mereka dipaksa tunjukkin tempat uang, terus anak saya bilang ada di kotak, terus itu pelaku ambil uang suami rp. 500 ribu," sebutnya.
"Singkatnya, saya tahu kejadian setelah anak-anak datang ke lokasi acara saya bagi-bagi sembako. Dicari lah pelaku, tapi sudah nggak ada. Saya malam itu langsung lapor ke polisi, tapi sampai sekarang pelaku belum tertangkap," ungkap Anis.
Anis berharap, pihak kepolisian di Kota Bogor dapat lebih serius menangani kasus perampokan yang dialaminya. Ia berharap pelaku segera tertangkap.
"Anak-anak saya sudah sangat menderita, saya harap pelaku cepat tertangkap," tutupnya.
Syifa Remaja Bandung yang Minggat Akhirnya Kembali ke Rumah
Syifa Aafiyah (18) remaja yang sempat minggat dari rumah akhirnya berkumpul lagi bersama keluarga. Usai menjalani serangkaian assessment, Syifa kini sudah pulang ke rumah.
Pulangnya Syifa ke rumah dibenarkan ibu kandungnya, Rosita. Syifa kembali ke rumah sejak Rabu (17/6) kemarin.
"Syifa sudah pulang, sudah di rumah. Tapi sekarang lagi di rumah neneknya dulu. Lusa kita pulang ke rumah," ucap Rosita kepada detikcom via pesan singkat.
Rosita mengatakan sejak pulang, Syifa sudah tenang dan aktivitasnya sudah biasa kembali. Bahkan komunikasi dengan ibunya dan keluarga lain sudah baik.
"Kondisi kesehatannya alhamdulilah baik. Komunikasi juga lancar," tuturnya.
Meski begitu, kata Rosita, Syifa masih enggan difoto. Sehingga, Rosita pun tak bisa menunjukkan foto Syifa terkini saat berada di rumah.
"Dia belum mau difoto," katanya.
Seperti diketahui, Syifa minggat dari rumah pada Rabu (3/6) lalu. Sembilan hari hilang, Syifa akhirnya ditemukan oleh tim dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar. Syifa ditemukan di sebuah rumah kontrakan di Kabupaten Garut.
Usai ditemukan, Syifa tak langsung pulang ke rumah. Syifa menjalani serangkaian assessment yang dilakukan oleh unit perlindungan perempuan dan anak (PPA) Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jabar.