Jabar Hari Ini: Balon Bupati Sorsel Dibius dan Pemuda Rusak Rumah Ibu Angkat

Jabar Hari Ini: Balon Bupati Sorsel Dibius dan Pemuda Rusak Rumah Ibu Angkat

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 17 Jun 2020 19:48 WIB
Bakal Calon Bupati Sorong Selatan Yunus Saflembolo
Foto: istimewaBakal Calon Bupati Sorong Selatan Yunus Saflembolo saat menjalani penanganan medis (Foto: istimewa).
Bandung -

Sejumlah peristiwa terjadi di Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Mulai dari ditemukannya bakal calon bupati Sorong Selatan Yunus Saflembolo dalam kondisi tidak sadarkan diri di lokasi wisata Curug Pareang, Kabupaten Sukabumi. Kemudian ada juga kasus pemukulan pegawai hotel oleh seorang sopir anggota DPRD Jabar yang kini mulai diselidiki polisi.

Berikut rangkuman beritanya dalam Jabar Hari Ini:

Bakal Calon Bupati Sorong Selatan Diduga Dibius di Curug Sukabumi

Bakal Calon Bupati Sorong Selatan Yunus Saflembolo ditemukan tidak sadarkan diri diduga dibius di lokasi wisata air terjun Curug Pareang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Selain Yunus, ditemukan seorang perempuan yang mengaku sebagai sekretaris pribadi dan seorang laki-laki lainnya.

Kondisi mereka saat ini masih dalam perawatan medis di Puskesmas Jampang Tengah. "Setelah magrib kemarin 18.30 WIB, Selasa (16/6), saya dapat laporan dari ketua karang taruna bahwa di Curugpareang ada tiga orang yang diduga pingsan dan belum diketahui penyebabnya. Kemudian saat itu juga saya langsung turun ke lokasi untuk mengecek ternyata sampai di sana betul ada tiga orang," kata Dadi Supardi, P2BK Jampang tengah.

Dadi menjelaskan tiga orang tersebut terdiri dua lelaki dan satu perempuan. Hasil assesstmen, menurut Dadi, salah satu korban diketahui mantan Kepala BPBD Kabupaten Biak Numfor Yunus Saflembolo. Yunus juga saat ini sebagai bakal calon bupati Sorong Selatan.

"Setelah kita konfirmasi dengan dua orang lainnya, salah satu (korban) bernama Bu Beti, dia mengaku sebagai sekretaris pribadi pak Yunus," ucap Dadi.

Proses evakuasi dijelaskan Dadi awalnya menggunakan motor. Namun karena situasi jalan yang dilalui ekstrem, petugas akhirnya memilih menggunakan tandu untuk mengevakuasi para korban.

"Kita evakuasi dan yang di dahulukan yang pingsan, awalnya kita menggunakan sepeda motor. Karena jalannya nanjak dan tidak bisa berboncengan bertiga, akhirnya kita evakuasi menggunakan alat tandu seadanya sampai ke titik parkiran Curug Pereang dengan jarak sekitar 300 meteran dengan jalan yang menanjak," tutur Dadi.

Seluruh korban itu diduga menjadi korban pembiusan. "Saat kita sampai di lokasi, warga sudah ada yang sampai duluan. Mereka diamankan ditempat peristirahatan yang dua duduk lemas. Sementara satu lagi perempuan tergeletak di tempat peristirahatan, dugaan mereka dibius," ujar Dadi.

Kasatreskrim Polres Sukabumi AKP Rizka Fadhila membenarkan kejadian tersebut. Namun pihaknya masih melakukan penyelidikan.

"Infonya baru pada siuman, masih dimintai keterangan dulu oleh anggota Polsek" kata Rizka.

Sementara itu, Kapolsek Jampangtengah AKP Usep Nurdin mengatakan, Yunus ke Sukabumi berniat menggandakan uang kepada seorang dukun. Duit ratusan juta milik Yunus raib diduga digondol dukun pengganda uang itu.

"Pelaku bawa kabur uang Rp 100 juta," kata Kapolsek Jampangtengah AKP Usep Nurdin kepada detikcom melalui sambungan telepon.


Pemuda Garut Rusak Rumah Ibu Gegara Tak Diberi Uang Buat Servis Mobil

FA (24), pemuda asal Garut terpaksa diamankan polisi lantaran merusak rumah ibu angkatnya. FA yang mabuk itu nekat merusak rumah sang ibu lantaran tak diberi duit untuk servis mobil.
Rumah sang ibu angkat yang terletak di Kampung Sindangheula, Kelurahan Sukamenteri, Garut Kota itu dirusak FA pada Selasa (16/6) pagi kemarin.

"Pelaku ini merusak rumah ibu angkatnya menggunakan golok," ucap Kapolsek Garut Kota Kompol Uus Susilo kepada wartawan di kantornya.

Uus menjelaskan, berdasarkan keterangan FA, dia nekat merusak rumah sang ibu angkat lantaran kesal tak diberi uang. Uang itu akan digunakan FA untuk servis mobil.

"Minta uang ke ibunya Rp 9 juta, tapi tidak dikasih. Pelaku ini kesal," katanya.

FA langsung merusak rumah sang ibu dengan membabi-buta. Dia menggunakan golok untuk mengacak-acak seisi rumah. Selain melakukan perusakan, FA juga mengancam ibu dan saudaranya yang ada di dalam rumah.

"Ibu dan saudaranya berhasil kabur dan melaporkan kejadian itu ke kami," ungkap Uus.

FA sendiri berhasil diamankan anggota Unit Reskrim Polsek Garut Kota pada Selasa (16/6) siang. Tak berselang lama setelah kejadian tersebut berlangsung.

Dari tangan FA, polisi menyita barang bukti berupa golok yang dia gunakan untuk merusak rumah. Polisi sekarang sedang melakukan pengembangan. FA diduga tak hanya merusak rumah ibunya saja.

Polisi Usut Aksi Sopir Anggota DPRD Jabar Pukul Pegawai Hotel

Polisi mengusut aksi sopir anggota DPRD Jabar memukul pegawai Le Eminence Hotel di Cianjur. Kasus tersebut sudah dilaporkan korban ke Polsek Pacet.

"Laporan resmi tadi malam (kemarin) kami terima," kata Kanit Reskrim Polsek Pacet AKP Irwan Alexander via sambungan telepon.

Polisi mendalami laporan tersebut dan mengumpulkan keterangan serta barang bukti lainnya. Polisi sudah mendengar keterangan dan memeriksa rekaman CCTV yang terpasang di area hotel.

"Kita masih lidik dulu, langkah-langkahnya bertahap," ucap Irwan.

Polsek Pacet bakal berkoordinasi dengan Polres Cianjur untuk gelar perkara kasus tersebut. "Kami koordinasi dengan Polres," ujarnya.

Rencananya, polisi mengundang pihak yang diduga melakukan pemukulan dan pengancaman terhadap pegawai hotel tersebut. "Bukan dipanggil, tapi kami akan undang yang bersangkutan. Karena kalau di panggil itu sudah masuk penyidikan. Ini baru penyelidikan. Jadi kami akan undang sopirnya dulu. Bertahap lah nanti yang diundangnya," tutur Irwan.

Kapolres Cianjur AKBP Juang Andi Priyanto mengatakan kejadian tersebut menjadi atensi pihaknya. Ia memerintahkan personel Satreskrim Polres Cianjur untuk membantu penanganan kasus tersebut.

"Sudah diproses, masih mengumpulkan data lengkap. Ini jadi perhatian kami. Dari Satreskrim juga mem-backup nanti," ucap Juang.

Seorang pegawai resto Hotel Le-Eminence menjadi korban pengancaman dan pemukulan oleh tamu hotel, Selasa (16/6). Informasi yang dihimpun, kejadian itu bermula ketika pegawai resto Le Eminence, GE, menegur seorang tamu yang tidak memakai masker saat memasuki resto di lantai 15 hotel tersebut.

Manager Marcom Le Eminence Hotel Muhamad Rizky Sutrisna membenarkan adanya insiden pemukulan dan pengancaman tamu hotel tersebut. Setelah ditelusuri, tamu tersebut merupakan salah satu dari rombongan anggota DPRD Jabar, inisial RHD.

"Untuk tamunya salah seorang anggota DPRD Jabar. Sedangkan yang memukul itu diduga sopir merangkap asisten anggota dewan tersebut," kata Rizky.


3 Pegawai Toko di Bogor Positif Corona

Tiga pegawai supermarket bahan bangunan Mitra10 Bogor terinfeksi positif virus Corona (COVID-19). Supermarket ini pun diminta menutup sementara kegiatan operasionalnya.

"Jadi besok akan dilakukan swab (test) di sini dan kita minta kerja samanya Mitra10 ini untuk tidak beroperasi dulu selama 14 hari ke depan," kata Wali Kota Bogor Bima Arya setelah meninjau Mitra10 Bogor, Jalan Sholeh Iskandar, Tanah Sareal, Kota Bogor.

Bima menjelaskan penutupan sementara kegiatan operasional itu dilakukan agar tidak ada kasus penularan baru. Menurutnya, jika tidak ditutup, masih ada potensi penularan COVID-19 dari barang-barang dan orang-orang Mitra10 Bogor.

Dia mengungkapkan ada 74 orang dalam pemantauan (ODP) dari adanya tiga kasus pegawai Mitra10 Bogor yang positif terinfeksi COVID-19. Ke-74 ODP ini, kata dia, harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Pemkot Bogor akan melakukan swab test terhadap 74 ODP tersebut.

"Mereka itu ada karyawan 20-an dan sisanya adalah keluarga. Tapi kan dari karyawan ini bukan hanya 20, ada kemungkinan juga yang lain. Jadi kita pantau seluruh yang bekerja di sini dan saya, Pemkot (Bogor), mengimbau kepada warga Bogor yang merasa pernah datang ke sini (Mitra10 Bogor) 14 hari ke belakang, untuk memantau gejala kesehatan dan lain-lain, agar waspada saja. Ini peringatan untuk semua," tandas Bima.

Di tempat yang sama, Operational Manager Mitra10 Bogor Rully mengatakan tempat yang dia kelola akan mengikuti anjuran Pemkot Bogor. Mitra10 Bogor, lanjutnya, akan mengikuti aturan yang ada.

"Kalau dibilang sedih sih, sedih ya. Tapi tantangannya sekarang saya mau karyawan saya dalam kondisi yang sehat. Percuma kalau misalnya sakit, buka, buat apa," ucap Rully.

Halaman 2 dari 3
(wip/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads