Sebanyak 900 angkutan kota (angkot), antar kota dalam provinsi (AKDP) di Kota dan Kabupaten Cirebon, diguyur bantuan pertalite gratis.
Ketua DPC Organisasi Angkutan Darat (Organda) Cirebon H Syafei Moehsin mengatakan pemberian bantuan itu sebagai upaya dalam membantu sopir yang terdampak COVID-19. Sebab, selama pandemi Corona sopir angkot mengalami penurunan penghasilan secara drastis.
"Bantuan ini bersumber dari CSR SPBU Ciperna. Ini kewajiban kami. Kita beri bantuan kepada 900 sampai 1.000 sopir angkot," kata Syafei yang juga pemilik SPBU kepada awak media di Jalan Jendral Sudirman Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syafei mengatakan bantuan yang diberikan untuk masing-masing sopir angkot itu sebanyak Rp 50 ribu. Penyaluran bantuan tersebut dilakukan secara bertahap selama tiga hari, dari Rabu (17/6) hingga Jumat (19/6).
"Iya ini juga dilakukan untuk membantu sopir angkot yang terdampak COVID-19. Kita juga sosialisasikan penggunaan pertalite kepada sopir angkot," kata Syafei.
Syafei menambahkan penyaluran bantuan juga dilakukan menggunakan aplikasi My Pertamina. "Kita sosialisasikan juga aplikasi My Pertamina. Kalau ojek online kan sudah banyak yang menggunakan," katanya.
Di tempat yang sama, Anton Sutomo (36) sopir angkot jurusan Gunung Sari-Ciperna (GC) mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan pokoknya. Sebab, penghasilannya menurun drastis.
"Biasanya sebelum pandemi paling rendah itu Rp 60 ribu, itu bersih. Sekarang (saat pandemi) penghasilan bersihnya cuma Rp 15 ribu, paling rendahnya. Ini sudah setor ke pemilik angkot," kata Anton.
"Alhamdulillah ada bantuan. Ya cukup meringankan," tambah Anton.
Senada disampaikan Abdullah, sopir angkot GC. "Sama. Menurun. Sehari cuma Rp 30 ribu. Biasanya bisa Rp 75 ribu sampai Rp 100 ribu, itu bersihnya," ucap Abdullah.
(mud/mud)