"Alhamdulillah berkat semuanya, telur yang busuk sudah diganti oleh Bulog. Malam Rabu tadi datang ke sini langsung kita salurkan lagi," ucap Kepala Desa Pandawaras Yayan Siswandi, saat dihubungi detikcom, Rabu (17/6).
Dia mengungkapkan, kondisi telur yang saat ini dibagikan kepada warga dalam kondisi baik. Telur itu dibagikan untuk 38 keluarga penerima manfaat. Pihaknya menyampaikan terima kasuh atas respon cepat dari gudang Bulog.
"Kami berterima kasih atas respon cepat dari gudang Bulog. Jadi permasalahan ini tidak melebar dan meluas. Kami apresiasi sekali," tambah Yayan.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat UU Ruzhanul Ulum menyayangkan adanya telur busuk bantuan yang diterima masyarakat dari bantuan Gubernur Jawa Barat untuk warga terdampak COVID-19. Menurut dia, munculnya telur busuk dalam paket bantuan Gubernur disebabkan lambatnya proses distribusi oleh PT POS.
Selain sudah teranggarkan seluruhnya, seharusnya bantuan dari Gubernur Jawa barat sudah masuk tahap tiga. Namun, kenyataan di lapangan bantuan yang diterima masyarakat terdampak COVID-19 baru tahap satu. Padahal, seharusnya bulan Juni ini bantuan dari Gubernur Jawa Barat harus sudah masuk tahap tiga.
"Ini permasalahannya ada dari distribusi PT Pos. Dulu mereka sanggup untuk distribusikan bantuan tepat waktu. Tapi kenyataannya tidak. Hari ini masih banyak masyarakat yang baru nerima bantuan gubernur tahap satu harusnya sudah tahap tiga, kasihan lah masyarakat terdampak, pemerintah, Pak Gubernur, saya tersalahkan. Padahal masalahnya ada didistribusi," ujar Uu.
(mso/mso)