Ngaku Polisi, Komplotan Perampas HP di Puspemkab Tangerang Ditangkap

Tangerang - Komplotan perampas handphone yang biasa beraksi di Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Tangerang ditangkap jajararan Satreskrim Polresta Tangerang. Dalam aksinya, mereka mengaku sebagai anggota kepolisian.

Kasatreskrim Polresta Tangerang AKP Ivan Adhitra menjelaskan, tersangka adalah AF (29), AC (30) dan S (34). AF dan AC adalah perampas dan S sebagai penadah.

"Dalam menjalankan aksinya, ketiga tersangka mengaku sebagai anggota polisi," kata Ivan dalam keterangan pers di Tangerang, Senin (15/6/2020).

Baca juga: Kasus RTH Bandung, 3 Orang Didakwa Rugikan Negara Rp 69 Miliar

Pelaku AF dan AC biasa keliling di Puspemkab khususnya di Alun-alun Tigaraksa. Mereka menyasar muda-mudi yang duduk atau santai di tempat sepi dan gelap.

Di aksinya, pelaku mengaku polisi dan menuduh korban berduaan di tempat sepi. Begitu kemudian mereka meminta handphone dengan alasan memeriksa isi gawai. Begitu diserahkan, keesokan harinya korban diminta ke kantor polres untuk mengambil.

"Apabila korban menolak HP-nya diambil, tersangka mengancam akan membawa korban ke kantor polisi bahkan tidak segan memukul korban," ungkapnya.

Informasi ini juga dilaporkan ke kepolisian oleh warga. Setelah didalami, kawasan tersebut memang jadi transaksi jual handphone rampasan. Tim katanya berinisiatif menyamar sebagai calon pembeli.

Baca juga: Mal di Kota Bandung Kembali Beroperasi, Ini Respons IDI Jabar

"Dari hasil penyamaran dan observasi itulah kami membekuk tersangka S yang berperan sebagai penadah dan penjual HP hasil rampasan dan curian," tambahnya.

Dari mereka polisi mengamankan 1 sepeda motor dan 3 handphone berbagai merek dari hasil kejahatan. AF an AC dijerat Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun. Sedangkan tersangka S dijerat Pasal 480 KUHP dengan ancaman hukuman paling lama 4 tahun. (bri/mso)