UMKM Terdampak Corona di Bandung Barat Di-cover Bantuan Kemensos

UMKM Terdampak Corona di Bandung Barat Di-cover Bantuan Kemensos

Whisnu Pradana - detikNews
Senin, 15 Jun 2020 17:31 WIB
Poster
Ilustrasi new normal (Foto: Edi Wahyono)
Bandung Barat - Yayan Hendrayana (53) warga Kampung Rawa Pojok RT 02/06, Desa Tani Mulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terpaksa menjadi pengangguran di masa pandemi COVID-19.

Usaha konveksi yang dijalaninya terpaksa berhenti selama hampir empat bulan. Tak ada satu pun orderan yang diterimanya baik dalam jumlah besar atau partai kecil.

"Saya sudah setop usaha selama hampir empat bulan, otomatis enggak ada pendapatan karena enggak ada order," ungkap Yayan saat ditemui di kediamannya Senin (15/6/2020).

Saat usahanya masih beroperasi, Yayan bisa mendapat penghasilan rata-rata Rp 3 juta dalam sebulan. Sangat cukup untuk menghidupi istri dan dua anaknya.

"Sekarang, saya cuma mengandalkan penghasilan istri ada warung kecil-kecilan, tapi itu juga sempat setop sebulan dan baru buka lagi bulan lalu. Lumayan terbantu juga sama anak yang kerja, tapi kemarin-kemarin sempat dirumahkan juga," ujarnya.

Dirinya juga tidak masuk dalam penerima bantuan dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Kendati demikian, ia tak terlalu mengeluhkan hal tersebut.

"Engga dapat bantuan, belum pernah ada yang mendata juga. Mungkin orang lain ada yang lebih membutuhkan daripada saya, jadi tidak perlu mengeluhkan karena tidak dapat bantuan," bebernya.

Dirjen Pemberdayaan Sosial Kemensos RI Edi Suharto mengatakan Yanyan dan warga lainnya yang belum terdata bantuan dari pemerintah akan dibantu dengan penyaluran bantuan Kemensos Hadir.

"Ada seribu warga terdampak yang dapat bantuan Kemensos Hadir. Dampak COVID-19 ini berantai ada pengusaha konveksi dan UMKM lainnya yang terdampak tapi tidak tercover bantuan, jadi ini untuk mengcover mereka," kata Edi.

Pihaknya sendiri memiliki sejumlah skema bantuan bagi warga. Selain Kemensos Hadir, sebelumnya juga ada bantuan rutin seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) bagi warga kurang mampu yang sudah terdaftar, dan Bantuan Sosial Tunai (BST).

Khusus BST, terang Edi, pihaknya menargetkan sebanyak 9 juta penerima diseluruh Indonesia (di luar Jabodetabek) bisa menerima bantuan tersebut. BST disalurkan sejak April hingga Juni senilai Rp 600 ribu per bulan.

"Dan rencananya akan melanjutkan sampai Desember, tapi nilainya Rp 300 ribu per bulan. Kalau Kemensos Hadir itu yang belum dapat PKH, BPNT dan BST," tegas Edi. (mud/mud)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads