Di tengah pandemi COVID-19, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mencatat ada tiga orang meninggal dunia akibat Demam Berdarah Dengue (DBD).
Sementara jumlah orang yang terjangkit DBD di KBB sejak Januari hingga akhir Mei tercatat sebanyak 576 orang yang tersebar di beberapa kecamatan namun yang terbanyak ada di Kecamatan Cihampelas.
Jika berkaca pada musim hujan tahun 2018, Dinkes KBB mencatat ada 429 kasus DBD dan dua di antaranya meninggal dunia. Lalu pada bulan Januari 2019, ada 238 kasus DBD di KBB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan KBB Dewi Murniati mengatakan peningkatan kasus DBB tercatat.paling banyak terjadi pada awal tahun 2020.
"Memang kita sedang fokus pada COVID-19, tapi ternyata ada bahaya lain dari DBD juga. Saat ini 576 orang terjangkit DBD dan tiga orang meninggal dunia. Peningkatan itu di bulan Januari awal tahun 2020," ungkap Dewi saat dihubungi Kamis (11/6/2020).
Warga yang terjangkit DBD itu rata-rata berusia 15 hingga 44 tahun. Saat ini pasien DBD ada yang dirawat di rumah sakit, puskesmas, dan ada yang sudah diperbolehkan pulang.
"Pasien DBD itu ada yang dirawat di rumah sakit dan ada juga yang dirawat di Puskesmas. Tergantung kondisinya saja. Ada yang sudah sembuh jadi sudah boleh pulang juga," bebernya.
Peralihan cuaca dari musim hujan ke musim kemarau mempercepat perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegepty yang menjadi penyebab DBD.
"Tentu pancaroba ini jadi puncak DBD. Kita juga rutin laksanakan fogging sejak awal tahun kemarin sampai sekarang. Ditambah edukasi ke masyarakat juga," terangnya.
Pihaknya meminta peran aktif masyarakat untuk menangani penyebaran nyamuk Aedes Aegepty dengan cara lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan.
"Minimal lakukan pembersihan lingkungan tempat tinggal. Tidak membiarkan wadah atau tempat yang nantinya jadi sarang perkembangbiakan nyamuk DBD," tandasnya.
Simak video 'Di Tengah Pandemi Corona, Pemerintah Ingatkan Penyakit DBD':
(mud/mud)